Education is the most powerful weapon which you can use to change the world. Saya setuju banget sama quotenya Alm. Bapak Nelson Mandela yang itu. Sejalan juga dengan pepatah Arab yang mengatakan,
"Barangsiapa ingin sukses dunia akherat hendaklah diraih dengan ilmu".Karena keutamaan pendidikan dan ilmu yang merupakan dasar dari berbagai kejelimetan yang ada di dunia ini - terutama di Indonesia, bikin saya ingin berkontribusi terhadap dunia pendidikan. Meski kadang harus dihadapkan dengan berbagai birokrasi yang ga perlu!
Akhirnya kesempatan itu datang di tahun ketiga perjalan karir saya. Di Kibar saya dikasih kesempatan untuk gabung di divisi Edukasi. Ga tanggung-tanggung, divisi ini adalah partnernya program Education Go Digital punyanya Google yang dilead sama Mbak Pepita Gunawan yang cantik nan baik hatinya.
Di divisi ini kerjaan saya adalah mirip kaya Account Executive (AE), saya yang berhubungan dengan kampus/sekolah untuk bantu mereka implementasi Google Apps for Education. Karena emang backgroud saya technical, jadi ga terlau lama untuk bisa menguasai 'arena'. Meski sampai sekarang masih ada beberapa part yang masih harus belajar.
Kumpulkan Pengambil Keputusan Penting
Yang datang adalah kepala yayasan, kepala sekolah, kepala IT dan guru/dosen. |
Topik yang dibahas adalah tentu saja seputar apa yang bisa institusi manfaatkan dari berbagai tools free yang ditawarkan Google. Di awal kegiatan lebih banyak bicara soal mindset dari yang semula tradisional menjadi serba kolaboratif dengan cloud technology. Di sesi siang, dibahas lagi lebih banyak soal infrastruktur dan best pratices.
Yang Dateng Membludak, Kursi Aja Kurang
Seneng banget Pak sayang udang. Terima kasih sudah hadir :) |
pegang kepesertaan. Ini jadi tantangan baru lagi sih, karena musti datengin peserta yang niche dan massive. Selain bertanggung jawab kepesertaan, saya juga sebetulnya yang berhubungan langsung dengan Google untuk kegiatan ini.
Baru kali ini saya ngerasa khawatir kelebihan peserta. Karena saat persiapan kita hajar berbagai channel mulai dari minta rekomendasi dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta hingga minta bantuan partner seperti kesekolah.com. Dan ternyata benar, pas kegiatan yang dateng banyak banget. Ngantri coy, bahkan ada beberapa yang marah karena pengen buru-buru.
Ini antriannya belum seberapa! |
Saking membludaknya, kursi yang disiapkan sekitar 450an, akhirnya harus nambah jadi 530an. Hal yang paling saya takuti sih komplen dari peserta yang hadir. Tapi untungnya ga banyak komplen!
Berbagai Kegiatan di Satu Waktu
Ini yang bikin seru sekaligus repot sih. Sesi di siang, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menghadiri kegiatan yang berbeda. Ada yang bahas lebih dalam soal infrstruktur dan ide integrasi.Yang ketiga dari kiri divanya GSA! |
Selain Demo Zone, adalah juga booth untuk partner. Di sana peserta yang dateng bisa berkonsultasi soal apapun yang berhubungan dengan produk yang dijelaskan, namun tiap partner punya spesialisasinya sendiri-sendiri.
Iya itu ada saya lagi, ganteng kan? Makasih! |
No comments :
Post a Comment