Thursday, December 25, 2014

Indonesia Butuh Pemuda Berjiwa Pendekar Tongkat Emas


Saya tuh bukan orang yang film banget. Kurang begitu update sama film-film terbaru di bioskop. Cenderung selektif, hanya memilih film yang benar-benar punya message bagus atau seenganya entertaining. Bukan film-film khayalan ga jelas! Saya kaya gitu mungkin karena dulunya kalo nonton, musti naik bis atau angkot selama 1 jam dari rumah menuju ke Jatinangor - kota perbatasan Bandung-Sumedang, satu-satunya bioskop di Sumedang. Makanya musti selektif, karena berat di ongkos euy!

Menjelang akhir tahun, kaum urban dihebohkan dengan beberapa film yang ditunggu-tunggu. Yang paling menonjol adalah Doraemon Standy by Me yang kabarnya bahkan beli tiketnya musti ngantri dari pagi, udah macam pembagian daging kurban aja. Oke! Setelah nonton ternyata tidak seheboh ngantri tiket. Filmnya cukup bagus sih, tapi ga worth it aja kalo dibanding sama animo yang ada, dan untuk penutupan sebuah kenangan masa kecil tak terlupakan.

Ini pas lagi talkshow Pendekar Tongkat Emas di Popcon Asia 2014 bareng om Dennis

Film lain yang saya tunggu-tunggu tentu saja Pendekar Tongkat Emas. Pertama kali tahu soal film ini adalah pada saat Popcon Asia 2014 dimana ada sesi khusus untuk memperkenalkan Film garapan Mirles Production ini.

Okeh, saya nonton barengan anak Kibar saat pertama kali pemutaran filmnya. Ini adalah film Indonesia yang wajib ditonton di bioskop. Adegan laganya nyata, ga kaya film-film laga di salah satu stasiun televisi yang ada naga terbangnya. Settingnya ga becandaan, kalo kamu liat settingnya itu ga kaya di Indonesia. Saya jadi makin yakin Indonesia itu indah.

Tapi yang terpenting dari setelah nonton adalah merenungi pelajaran apa saja yang bisa diambil. Ini ga spoiler ya.

Siapa Saja Bisa Menjadi Lawan

Lawan bisa menjadi kawan. Kawan bisa menjadi lawan!


Diceritakan perguruan Tongkat Emas memiliki 4 murid yang dipimpin oleh Cempaka, sang pendekar tongkat emas. Teman seperguruan yang sudah dianggap keluarga malah menjadi lawan terbesar. Kekuasaan, keserakahan akan dengan sangat mudah melupakan semuanya. Hati-hati terhadap kawan, bisa saja menjadi lawan. Bukan tidak mungkin lawan akan menjadi kawan!

Kolaborasi, Hasilkan Kekuatan Tak Terkalahkan

Mereka berlatih untuk bersinergi
Tongkat emas memilki kekuatan terbesar yang tidak terkalahkan. Tapi tongkat emas hanya akan menjadi tongkat biasa jika tidak diguanakan secara berkolaborasi. Sebelum dapat menggunakan kekuatannya, pendekarnya harus mensinergikan kekuatan, pikiran dan emosinya.

Pendekar Sejati, Berkuasa dengan Hati 

Apakah aku penguasa yang sudah memilki hati?
Tidak berguna kita mempunya kekuatan dan kekuasaan, kalo tidak memiliki hati. Itulah jiwa pendekar, itulah jiwa ksatria, itulah jiwa pemuda Indonesia. Yang berkekuatan dan yang berkuasa serta memiliki hati adalah yang dirindukan bumi Indonesia. Kamukah?

Mudah-mudahan menjadi pelajaran untuk kita semua, setidaknya untuk saya pribadi. Salam pendekar tongkat emas!


No comments :

Post a Comment

Designed By Seo Blogger Templates