Sejak jaman SMK di Sumedang, saya kenal betul dengan suara-suara di lampu merah yang mengatakan "Sumedang puser budaya sunda". Puseur artinya pusat dalam bahasa Sunda. Sampai hafalnya, slogan itu saya gunakan saat presentasi lomba cipta web di Universitas Pendidikan Indonesia sekitaran tahun 2010.
Dulu slogan itu cuma terdengar saja tanpa jelas terlihat apa langkah nyata dari pemerintah Kabupaten Sumedang untuk merealisasikan hal tersebut. Tahun ini, akhirnya keliatan juga melalui event pertama yang rencananya akan digelar secara berkala, yaitu Sumedang International Gamelan Festival 2014.
Dari berbagai kota, dari berbagai negara
Kolaborasi berbagai negara |
Kegiatan ini melibatkan pemain gamelan dari berbagai daerah di Indonesia seperti dari Bali dan Pontianak. Lalu ada juga pemain gamelan dari negara lain seperti Jepang, Philippines, Mexico dan Rusia. Turut bangga bahwa orang luar pun turut serta dalam melestraikan budaya lokal. Bahkan ada ibu-ibu yang dari jepang nyinden loh.
Yang nyinden orang jepang loh |
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut di Alun-Alun Sumedang ini kalo saya lihat kurang sosialisasinya karena masih kurang banyak orang yang berkunjung dan menyaksikan kegiatan ini. Ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk kegiatan sleanjutnya.
Menjadi pestanya rakyat Sumedang
Pada joged di akhir kesenian bangreng |
Kegiatan ini menjadi pestanya rakyat Sumedang. Di akhir acara, ada sebuah kesenian bangreng yang bikin penonton berjoged bahagia. Oh ya, silahkan simak Youtube Playlist dari video yang saya upload saat kegiatan.
Ingin berkontribusi di kegiatan selanjutnya
Joged saat kesenian bangreng |
Saya suka berbagai hal yang berhubungan dengan seni budaya tradisional seperti ini. Beruntung Gilar, temen sekelas pas SMK bisa menjadi salah satu jajaka Sumedang yang bisa berkontribusi langsung di kegiatan ini. Kedepannya semoga saya bsia berkontribusi ya, melalui apapun. Melalui teknologi mungkin? Bisa saja.
No comments :
Post a Comment