Sejak awal tahun 2014 pindah untuk berkarir dan kuliah di Jakarta, Bandung menjadi kota kedua yang jarang dikunjungi. Tapi di awal tahun 2015 ini seneng lebih sering ke Bandung, karena Kibar lagi ada project bikin mata kuliah Bisnis Berbasis Teknologi di ITB, yang dosennya atasan saya di kantor. Ngerjain project ini lebih semangat dari project lain, karena why-nya jadi berkali lipat. hehe
Anyway, meski sudah kenal Bandung lama tapi saya jarang banget jalan-jalan. Kemarin akhirnya bisa berkunjung ke Taman Balai Kota. Yeaaah! Ada apa aja di sana?
Sebelum masuk ke taman |
Terakhir ke Balai Kota, pagar besi yang menjulang tinggi itu selalu ditutup rapat-rapat. Seolah enggan dijamah oleh rakyat jelata seperti saya. Jika ketika kita mendekat pagar besi itu, prajuritnya pasti akan bertanya dengan wajah tanpa senyum. Tapi itu dulu, sekarang pintunya dibuka lebar-lebar dan mempersilahkan warga untuk beraktifitas di ruang terbuka hijau ini.
Tombol Ajaib
TETOT! |
Badak Putih
Di beberapa bagian taman ini, ada patung-patung binatang. Salah satunya badak bercula satu ini. Saya awalnya heran kenapa yang dipilih badak, terus saya searching dan menemukan tulisan ini. Konon dulu badak ini banyak dijumpai disekitaran Bandung, tapi kalo sekarang jumlahnya tinggal 50an.
Minum air keran!
Ada yang beginian di taman! Ini berneran bisa diminum ga ya? Terakhir nyobain minum air dari keran kaya gini waktu di changi airport. Tapi karena tampilannya ga begitu meyakinkan, saya ga jadi minum, fotoin aja dulu. Mustinya kalo lagi banyak orang dateng, ini mesin dijaga sama petugas kaya SPG lalu bilang "silahkan dicoba minumnya kaka!"
Ruang untuk anak muda
Wah senangnya melihat banyak anak-anak muda yang bekegiatan positif di taman. Coba aja dari dulu tuh banyak taman-taman yang kaya begini. Taman nyaman dan terawat. Pas saya dateng, lagi banyak anak muda bandung yang latihan modern dan dan break dance. Sok nya lanjutkan!
Eleuh, ada gembok cintaaa
Macam di Korea saja, di taman balai kota ini juga ada tempat buat yang berkunjung bisa menggembok kunci di sini. Tapi masih belum banyak yang pake. Kalo ke sini lagi, siapin ah biar hebring.
Yap. Sebagus apapun ruang terbuka hijau seperti ini tidak akan bertahan lama jika saya, kamu dan kita tidak bertanggung jawab dan ikut memelihara fasilitas publik seperti ini. Ahhh, senangnya semakin banyak kota yang memaksimalkan ruang terbuka seperti ini.
No comments :
Post a Comment