Bacaan saya waktu kecil adalah majalah Bobo. Saya tidak pernah melewatkan bagian Bona Rong-rong, Nirmala dan kumpulan cerpen penuh mimpi. Ah indahnya!
Buat saya kala itu, majalah Bobo adalah barang yang mewah. Ibu saya bukan orang yang berpendidikan, sehingga membelikan majalah seperti itu tidak dijadikan prioritas dan malah dianggap sampah. Beruntung, saya punya teman dekat yang selalu langganan majalah Bobo. Jadi meskipun tidak beli, saya tidak pernah ketinggalan untuk baca. Karena tidak bisa membelinya, saya lebih menghargai kehadiran majalah tersebut dibanding teman saya. Saya yang justru paling bersemangat ketika setiap Kamis kedatang edisi baru.
Kebiasaan baca sejak kecil itu semakin ke sini semakin berkurang. Apalagi dengan berbagai kesibukan ekstrakulikuler dan organisasi di sekolah. Tapi kemudian ada satu hal yang menyadarkan saya kembali bahwa justru saya harus berusaha lebih banyak membaca lagi, itu berawal dari sebuah buku Be A Reader: Mendulang Aksara, Meraih Makna karya Antoni Ludfi Arifin. Saya temukan buku itu setahun yang lalu saat mencoba beli buku digital di Gramediana.
Budaya Membaca dan Kemunduran Umat
Setelah saya membaca buku Muhammad sebagai Pedagang, saya menjadi kembali tersadar mengenai betapa tertinggalnya umat ini. Saya yakin bahwa salah satu penyebab utama dari kemunduran ini adalah karena banyak dari kita mengabaikan pentingnya budaya membaca.
Isu ini sering saya angkat dalam berbagai kesempatan. Saat masih menjadi Google Student Ambassador, saya membuat kegiatan yang berhubungan dengan upaya peningkatan minat baca. Saya buat aktivitas sederhana dan seminar saat masih ngampus di Bandung. Bahkan saat harus presentasi di Philippines pun, saya sempet menyinggung isu ini.
Betapa tidak isu ini penting, UNESCO pada 2012 mencatat indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya dalam setiap 1.000 orang, hanya ada satu orang yang punya minat membaca. Sedangkan UNDP merilis angka melek huruf orang dewasa Indonesia hanya 65,5 persen, sementara Malaysia saja sudah mencapai 86,4 persen. [1]
Sumber: Flickr/NUS Library |
Budaya membaca yang tinggi diperlukan untuk bisa melahirkan kemajuan dibidang pengetahuan dan teknologi. Sejarah mencatat bagaimana kejayaan Islam dimasa lalu karena umat Islam dibangun dengan budaya baca yang sangat tinggi, sehingga dapat melahirkan ilmuwan-ilmuwan besar seperti Ibnu Syna, Ibnu Rusdy, Imam Ghazali, dan masih banyak lagi yang lainya. [2]
Hal ini adalah tanggung jawab kita bersama, tanggung jawab kita kelak ketika menjadi kepala keluarga untuk mengedukasi, membimbing dan membiasakan anggota keluarga untuk membaca, tanggung jawab pemerintah dalam memfasilitasi kebutuhan membaca masyarakatnya dan tanggung jawab terhadap diri sendiri untuk mengasah minat baca pribadi.
Hal ini adalah tanggung jawab kita bersama, tanggung jawab kita kelak ketika menjadi kepala keluarga untuk mengedukasi, membimbing dan membiasakan anggota keluarga untuk membaca, tanggung jawab pemerintah dalam memfasilitasi kebutuhan membaca masyarakatnya dan tanggung jawab terhadap diri sendiri untuk mengasah minat baca pribadi.
Membaca Adalah Jihad?
Bukankan perintah iqro (membaca) adalah wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW? Bukan hanya membaca Al-Quran, membaca buku pengetahun umum-pun perlu kita lakukan. Membaca harus menjadi bagian dari panggilan teologis dan menjadi bagian dari konsep Islam yang kita jalankan.
Bukankan dahulu masjid tidak hanya dijadikan tempat ibadah? Tapi juga menggali ilmu pengetahuan umum dengan disediakannya perpustakaan.
Jihad tidak hanya harus pergi ke Palestine, membaca juga adalah jihad. Jihad menuju umat yang lebih berwawasan dan berpengetahuan.
Mari kita sama-sama do'akan saudara-saudara kita di Palestine sana, mudah-mudahan konfliknya segera usai. Selain berdo'a, kita juga bisa menyumbang semampunya kita untuk saudara kita di sana. Jika masih belum yakin dan ragu untuk meyumbang, silahkan baca terlebih dahulu apa yang sebenarnya terjadi di Palestine dan tulisan kemana harus menyumbang. Insha Allah tulisan tersebut dari sumber terpercaya.
[1] Perpusnas: Minat Baca Masyarakat Indonesia Masih Rendah, Republika.co.id (2013)
[2] Kemunduran Umat Islam Karena Umatnya Malas Membaca, DuniaPerpustakaan.com (2013)
Sumber foto thumbnail: e.standard.net
No comments :
Post a Comment