Sunday, January 25, 2015

4 Jenis Konsumen Muslim. Kamu yang mana?


Islam buat saya adalah best practices pedoman hidup sejak berabad-abad yang lalu. Namun kadang banyak nilai-nilai yang sering menjadi kontroversi hati karena dianggap tidak sesuai dengan zaman sekarang. Kontroversi itu datang dari non muslim dan bahkan dari muslimnya sendiri.

Islam itu hanya satu, satu tuhannya, satu kitabnya. Justru kitalah yang berbeda-beda. Di akhir tahun 2014 saya menuntaskan untuk membaca buku "Marketing to the middle class muslim" karya Yuswohady. Buat saya judulnya sangat menarik, karena sesuai dengan fakta bahwa semakin banyak brand yang mentarget segmen tersebut. Misalnya brand e-commerce berry benka yang membuat sub brand hijabenka khusus untuk muslimah.

Nah dari buku tersebut saya jadi tahu 4 jenis konsumen muslim berikut.

Apathis "Emang gue pikirin?"
Jenis konsumen ini cenderung mempunyai pengetahuan, wawasan, tingkat ekonomi dan nilai kepatuhan yang rendah. Serta tidak memiliki pemahaman yang cukup mengenai produk dengan proposisi islam. Jenis ini tidak perduli apakah produk tersebut bermuatan nilai islam atau engga. Biasanya harga yang murah cenderung menjadi faktor yang utama untuk pengambilan keputusan mereka membeli suatu produk.

Rationalist "Gue dapet apa?"
Beda dengan jenis Apathis, jenis konsumen Rationalist memiliki pengetahuan yang cukup baik, open-mided dan berwawasan global. Tetapi memiliki kepatuhan pada nilai islam yang lebih rendah. Segmen ini sangat kritis dan pragmatis utk memilih produk berdasarkan perameter kemanfaatanya. Dalam membeli suatu produk jenis ini mengesampingkan aspek ketaatan pada islam. Nilai islam bukan konsider penting mengambil keputusan pembelian.

Comformist "Pokoknya harus Islam"
Kalo jenis conformist ini sangat taat beragama dan menjalankan nilai-nilai islam. Tetapi cenderung memiliki keterbatasan wawasan dan sikap yang konservatif/tradisional. Kurang membuka diri terhadap nilai di luar islam, terutama nilai-nilai barat. Dalam mengambil keputusan, cenderung untuk memilih produk yg berlabel islam atau diendorsed oleh otoritas Islam. Bisa dibilang ini konsumen yang fanatik terhadap islam.

Universalist "Islam itu lebih penting"
Memiliki pengtahuan/wawasan luas serta teguh menjalankan nilai-nilai islam. Berpola pikir global dan melek teknologi. Cenderung lebih mau menerima perbedaan dan menerima perbedaan prang lain. Toleran, open-mided, dan inklusif terhadap nilai-nilai di luar islam. Biasanya ini adalah jenis konsumen muslim yang well educated dan tinggal di perkotaan.

Keempat jenis konsumen muslim tersebut saya rasa penting diketahui, apa lagi untuk yang mau berbisnis dan mentarget segmen menengah muslim. Jadi kamu adalah jenis konsumen muslim yang mana?

Thumbnail photo by: patheos.com
Read More

Sunday, January 18, 2015

6 Hal Yang Bikin Liburan Kibar Lebih Bermakna


Akhir tahun biasanya kebanyakan perusahaan bikin yang namanya program liburan bareng, orang-orang sih biasanya nyebutnya outing. Oke sebut saja outing! Biar kaya perusahaan, biarpun kita di Kibar ga mau disebut perusahaan. Akhirnya kita bikin acara outing ke Surabaya. Jadi semua tim Kibar dari berbagai kota kumpul di sini. Ngapain aja? Ya begini..

Wisata kuliner dulu, baru yang lain
Disambut hangat sama cak pelayan soto. foto: Dhila

Karena ini kebutuhan dasar, ya inilah yang musti terpenuhi dulu sebelum yang lain. Baru dateng ke Surabaya aja langsung ke tempatnya Soto Ayam Lamongan Cak Har yang katanya enak. Dan emang enak sih! Agak bingung ko sajian defaultnya, nasinya dicampur dengan soto. Awalnya heran dimana nasinya.

Biasanya anak Kibar kalo ke Surabaya pasti ke Ayam Goreng President. Kemarin akhirnya bisa bareng semua tim makan di sana. Setiap kemana kita pergi makan, selalu jadi yang paling rame dan paling makan tempat. Seru!

Endos! foto: Dhila

Terus dihari keberapa (lupa), kita menyerbu rumah makan sate yang mau tutup. Dipaksa melayani kita dulu karena udah jauh-jauh ke situ. Nama tempatnya Sate Lisidu. Tau ga? Katanya sih terkenal enak. Dan pas udah dicobain. Mhhhh.. endos, lembute luar biasa! Pas lagi nulis ini lagi lapar, jadi makin tambah lapar.

Sok, makan sepuasnya rek. foto; Dhila

Di Jakarta kita sering pergi makan bareng tapi ga semua bisa pergi kaya gini. Momen jarang kaya gini yang selalu saya kangenin. Mudah-mudahan tahun depan bisa bikin acara kaya gini lagi. Mungkin di luar negeri? Oh ya, ide bagus tuh!

Ritual wajib anak zaman sekarang. foto: Dhila

Yang selalu terjadi sebelum menyantap makanan adalah mengambil fotonya dengan cantikk (ala syahrini).


Peresmian start surabaya dan forward factory
Mas Robby bergaya depan mural salah satu sudut Forward Factory. foto: Dhila

Pas liburan, eh kebetulan Start Surabaya dan Forward Factory (tempat kegiatannya) juga akan diresmikan. Jadi sebelum bener-bener liburan, melakukan persiapan kegiatan persemiannya.

Ini Pak Saifu dari Google. foto: Dhila

Yang dateng banyak banget, sampe-sampe air con di ruangan tidak mampu menurunkan suhu panas yang dihasilkan puluhan manusia yang hadir. Selain diresimkannya kegiatan dan tempat tersebut, yang gak kalah penting adalah hadirnya orang-orang penting. Seperti para petinggi intiland, trans media, dan ada Pak Saifu Angto dari Google. Beliau asli Surabaya yang sudah lama di HQ nya Google di Mountaint View loh. Keren ga tuh!


Semua orang musti ngomong
Jamaaaah. foto: Dhila

Setelah acara peresmian, ada acara mentoring dan sharing session dengan para peserta Start Surabaya. Di Kibar kita dituntut untuk bisa ngomongin satu topik dan sharing ke peserta. Bagusnya sih biar semua orang latihan dan semakin baik public speakingnya. Saya dan Ci Livana kebagian ngomong project planning. Kita sharing bagaimana Kibar melakukan perencanaan projectnya menggunakan berbagai tools kolaboratif, seperti Google Apps dan Trello.


Acu ude 22 tahun? Udeeee!
Kue martabak pertama buat kokoh Alex, Head of Creativenya Kibar.

Momen liburan bersama ini, juga momen paling ga terlupakan kali ya buat Acu, designer kita yang sering bertingkah lucu. Sehari sebelumnya kita semua merencanakan berbagai strategi memberikan kejutan buat Acu. Sampai pada akhirnya memutuskan untuk membeli martabak manis dan lilin angka 22.

Sebelum jam 12 malem, seperti hari-hari sebelumnya. Kita main werewolf. Di game ini beberapa orang diwajibkan menutup mata. Dan saat gilirannya acu tutup mata, lampu ruangan dimatikan. Anak-anak buru-buru menyalakan lilin angka 22. Saat Acu buka mata, horeeee! Happy birthday!


Evaluasi, Planning 
Diskusi, planning dan curhat. foto: Dhila

Dalam perjalanan berKibar itu penuh tantangan dan dinamika. Banyak bangeeeet. Kadang suka kesel sendiri dan ingin lari.. makanya pas liburan kemarin digunakan untuk diskusi apa kesuksesan tahun kemarin dan apa yang musti diimprove.

Di sesi ini selain diskusi serius, juga sampe debat mengenai agama dan pernikahan. Jadi lebih berasa suasana kekeluargaanya dah.


Makan malem bareng bu Risma
Salam femaledev dimana-mana. foto: Dhila

Mana nih liburan yang benerannya? Ga ada pantai atau apa gitu? Ga ada, serius?
Tapi ketemu, ngobrol dan makan malam dengan Bu Risma lebih dari sekedar berjalan di atas pasir basah, hembusan angin pantai dan deburan ombak lautan. #eahh

NB: Abaikan thumbnail/gambar pertama posting ini. Itu plan untuk liburan tahun depan. See you!
Thumbnail foto by: matthewwilliams-ellis.com

Read More

5 Fakta Inspiratif Walikota Surabaya



Bersyukur deh, kian hari banyak bermunculan pemimpin yang lebih bener. Artinya, Indonesia masih punya harapan untuk memperbaiki krisis kepemimpinan yang lebih terkenal korup daripada berprestasi. 

Menurut saya, hal penting yang harus dipelihara oleh seorang pemimpin adalah kepedulian. Salah satu pemimpin yang menurut saya masih memiliki rasa peduli adalah Tri Rismaharini, walikota Surabaya.

Saat liburan (sekaligus kerja) ke Surabaya, anak-anak Kibar luar biasa beruntung bisa dijamu makan malam di rumah dinasnya Bu Risma. 3 jam ngobrol langsung dengan Bu Risma adalah 3 jam terbaik saya di awal tahun ini.

Setelah obrolan itu, saya semakin tahu, kagum dan terinspirasi oleh beliau. Fakta-fakta berikut sangat memberikan pengaruh positif untuk saya.


Selalu menggebu-gebu

Saat kita sampai di rumah dinasnya, kita masih meunggu kurang lebih 30 menit sampe Bu Rismanya nyamperin kita di ruang tamu. Sumpah nunggunya ga ngebosenin, karena makanan enak terus berdatangan ke meja.

Pas dateng ke ruang tamu, wajahnya pucet banget. Ibu baru aja dari dokter karena sempet kecapean abis ngurusin banyak hal terkait tragedi Air Asia. Beberapa pertanyaan yang sebetulnya udah saya siapkan jadi urung ditanyakan ngelihat Ibunya seperti itu.

Tapi setelah 2 jam menjelang dan diskusi semakin seru. Makin kelihatan deh gimana mengebu-gebunya walikota ini. Sampai-sampai beliau berdiri dari tempat duduknya untuk memperagakan saat beliau memarahi seorang TNI yang melanggar lalu lintas. Bu Risma selalu bersemangat dan menggebu-gebu dalam menjalankan tanggung jawabnya. 


Ga mau jadi walikota!
Akhirnya datang juga! foto: Dhila

Saat ditanya apa yang membuat Ibu akhirnya memutuskan menjadi walikota dan beredikasi total, Ibu malah jawab. "Saya ga mau jadi wali kota!".

Yang ga mau jadi wali kota aja bisa menjadikan Surabaya yang dulunya gersang, menjadi penuh taman sepanjang jalan, yang dulunya kotor, menjadi peraih piala adipura selama 3 tahun berturut-turut. Bahkan dinominasikan menjadi salah satu walikota terbaik dunia.


Taman, kebersihan dan anak muda
Suasana saat Bu Risma bercengkrama dengan peserta Start Surabaya. foto: Dhila



Bu Risma pernah menjadi kepala dinas kebersihan dan pertamanan sebelum akhirnya menjadi walikota pada 2010. Ga heran kalo taman dan kebersihan menjadi konsentrasi beliau. Liat aja taman bungkul yang sekarang menjadi kebanggan kota Surabaya, yang selalu ramai diisi berbagai kegiatan dari rakyat Surabaya.

Selain taman dan kebersihan, beliau juga sedang rajin-rajinnya membahagiakan anak muda. Ibu baru saja meresmikan sebuah tempat balapan, untuk memfasilitasi anak-anak Surabaya yang sering balap-balapan di jalan. Keren kan? Sampe yang kaya gitu aja diperhatikan.

Karena kepeduliannya terhadap anak muda jugalah Ibu Risma mendukung penuh Start Surabaya, sebuah inisiatif Kibar yang berkolaborasi dengan banyak pihak, bertujuan untuk mendorong anak mudah Surabaya untuk bikin tech startup yang bisa menyelesaikan berbagai permasalahan sekitar.
"Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.."
Seperti kata Soekarno, Bu Risma juga percaya bahwa pemudalah yang dapat mengguncang dunia.


Berangkat paling pagi, pulang paling malam
Walikota macam apa yang pergi pagi, pulang malam? foro: bisnis.com

Saat perjalanan ke rumah dinasinya Bu Risma, rekan yang mengantarkan kami bercerita bahwa Bu risma selalu berangkat kerja paling pagi dan pulang paling malam. Pagi hari beliau bahkan pernah ikut memungut sampah, mengecek pohon tumbang, sampai mengecek pintu air untuk mencegah banjir.

Walikota macam apa ini?


Tulus, bukan pencitraan
Kalo waktu itu Pak Ahok sempat adu mulut dengan FPI melalui media massa. Ibu pernah bertatap muka dan ngomong langsung dengan FPI untuk mencegah supaya mereka tidak turun ke jalan 'menertibkan' kegiatan prostisusi. 

Yang saya lihat meski pemberitaan tidak sebanyak Jokowi atau Ahok, tapi kerjaan dan prestasinya ga kalah berdampak. 

Terima kasih sudah menjamu kami di rumahnya Ibu. foto: Dhila

Di tengah-tengah obrolan saya ngerasa terharu bisa ketemu orang kaya beliau. Pengen jadi pemimpin tulus dan peduli seperti beliau deh. Amin.

Baca deh:
Read More

Sunday, January 11, 2015

7 Hal Yang Ingin Saya Wujudkan di Tahun 2015

Kalo sebelumnya saya sudah review mengenai apa yang sudah saya capai di tahun 2014, lewat tulisan ini saya ingin merangkum apa saja yang ingin saya capai di tahun 2015.

Semakin berkibar
Berkibar. fotonya wiranurmansyah.com

Di kerjaan sekarang yang serba dinamis, banyak banget kekurangan yang musti saya improve. Seperti harus lebih banyak inisitif dan peduli

Di Kibar, setiap dari kita boleh mengerjakan dan propose apa yang ingin kita kerjakan. Karena saya seneng berkontribusi di dunia pendidikan, saya memilih mengembangkan project Google for Education.

Saat Start Surabaya kemarin, ada tim yang idenya sangat saya suka dan saya tergerak untuk membantu karena sesuai dengan apa yang ingin saya kerjakan. Yaitu sebuah platform untuk sewa buku secara online. Inisiatif seperti ini yang diharapkan, yang kedepannya bisa menjadi entitas tersendiri.


Work life balance
Keseimbangan

Entah worka holic atau memang sayanya kurang produktif, kadang-kadang malam hari atau hari libur masih mengurusi soal pekerjaan. Sebetulnya tidak terlalu masalah buat saya, toh saya juga merasa senang mengerjakannya.

Tapi sesekali saya berfikir untuk memaksakan diri untuk disiplin terhadap pembagian waktu. Jika dulu saya di rumah, tapi pikiran saya tidak di rumah. Nah mulai sekarang saya ingin fokus. Ketika di rumah, ya saya harus berada di sana sutuhnya. Mendengarkan cerita orang tua, bercerita dengan keluarga, dan membantu mereka. Memang hal sesimpel itu!

Dengan begitu, saya rasa ketika kembali bekerja saya menjadi punya power lebih, saya menjadi lebih tersadar bahwa saya harus bekerja keras untuk orang-orang sekitar saya.

Strateginya adalah lebih profuktif di kerjaan dan manajemen waktu yang lebih baik. Sehingga pekerjaan bisa selesai di tempatnya.


Read more, write more (again)
Sebanyak itu sih belum sanggup, euy.

Jangan pernah puas untuk sesuatu hal yang bermanfaat. Saya ingin meulis di blog ini setidaknya 1 minggu 1x. Dan setidaknya membaca 2 buku dalam 1 bulan. Saya ingin terus melatih diri untuk bisa menulis, untuk bisa mencurahkan pikiran melalui tulisan dengan harapan bermanfaat untuk orang yang membacanya.


Lulus kuliah!
Hore!

Tahun ini emang waktunya lulus kuliah, tapi target saya tidak hanya lulus. Tapi lulus dengan bikin Tugas Akhir yang kepake, ujian dan wisuda di periode paling awal. Supaya bisa bisa ikutan periode awal, saya harus membayar berbagai kekurangan nilai beberapa mata kuliah.

Harapannya setelah lulus bisa lanjut ke jenjang selanjutnya segera! Amin.

English please

Ini peer besar banget buat saya. Di lingkungan kerja saya sekarang, circlenya sudah internasional. English ga lancar akan menjadi kendala banget. Tahun ini saya musti improve 10x. Dengan strategi coba ambil kelas free dulu di salah satu penyedia kursus, kemudian set timeline detail untuk ngambil test TOEFL dan sejenisnya. Jadi kalo ikutan program yang membutuhkan test itu ga usah repot lagi.


Percintaan

Ini juga penting untuk dibikin resolusi. Saya niatkan tahun ini hubungan percintaan saya bisa masuk ke tahap yang lebih serius, menikah. Tanggal dan bulan pastinya masih didiskusikan kedua keluarga. Saya percaya bahwa hal baik akan lebih baik jika disegerakan.


Contribute to hometown, now!
Lingga, ikon kota Sumedang. fotonya: sumedang daily photo

Saya paham bahwa jika saya berkontribusi untuk sesuatu hal yang besar, dampaknya juga akan besar dan mungkin akan sampai ke kampung halaman saya. Tapi saya tidak mau menunggu saya berkontribusi untuk sesuatu yang besar dulu. Tapi memulai berkontribusi secara nyata ke kampung halaman. Sesederhana memberikan wadah untuk anak mudanya mengeksplorasi diri.

Saya punya sebuah dokumen yang memaparkan semua resolusi ini, yang saya simpan secara pribadi. Minta doanya ya, mudah-mudahan apa yang saya harapkan dapat tercapai semua di tahun ini!
Read More

6 Hal Baru Yang Saya Alami di Tahun 2014

Selamat tahun baru, yeay! Meski 2015 sudah berjalan selama seminggu lebih, tapi ga ada kata terlambat untuk nulis review apa yang sudah dicapai selama tahun 2014. Ya gimana, baru ada mood untuk nulisnya hari ini. Tahun ini luar biasa berkah, banyak hal baru yang luar biasa merubah banyak hal dalam hidup saya, seperti..

Pindah ke Jakarta
Banyak banget gedung tingginya

Kalo dulu cuma denger istilah Ibu kota lebih kejam dari Ibu tiri, sekarang saya sudah pernah merasakannya. Di Jakarta lebih panas berkali lipat, malam hari tanpa AC sumpah gerah banget. Kalo pas di Sumedang, pake selimut tebel malem hari malah nyaman.

Segala macam harga kebutuhan di Jakarta lebih mahal, kebiasaan konsumtif saya ga bisa dibiarkan begitu saja kalo di Jakarta, bisa-bisa kehabisan uang.

Kalo ngomongin Jakarta, ga lengkap kalo ga bahas soal macet. Saya akhirnya bisa mengerti gimana stress dan keselnya orang-orang menghadapi macetnya Jakarta. Macet adalah bagian hidup orang Jakarta!

Kalo boleh milih, sebetulnya saya tetap ingin di Sumedang, tidak jauh dengan keluarga. Sehingga bisa nemenin adik ngerjain PR, atau sesimpel mendengarkan cerita sehari-hari dari mamah. Tapi ya mau gimana, pembangunan Indonesia yang ga merata membuat Jakarta lebih menjanjikan daripada harus tetap di kampung halaman.

Jakarta punya banyak kesempatan yang bisa diambil, dan saya ga nyesel di awal tahun 2014 memutuskan untuk pindah ke Jakarta!


Luar Negeri Pertama
Itu whale sharknya!

Bersyukur banget akhirnya bisa menginjakan kaki ke negeri orang. Walau hanya Singapore (hanya transit) dan Philippines, tapi setidaknya passport sudah pernah di cap di negeri orang. Hehe

Luar negeri pertama saya untuk menghadiri Google Student Ambassador (GSA) Summit 2014 di Cebu, Philippines. Seru banget! Di sana saya share mengenai setahun kegiatan saya menjadi GSA. Sisanya lebih banyak main sana, sini. Yang paling seru berenang sama whale shark!


Bigger Project, Bigger Network
Panelis Google for Education Indonesia Summit

Ini yang sepertinya ga mungkin saya dapat kalo hanya diem di Sumedang. Kesempatan untuk terlibat dalam project skala internasional dan network yang lebih luas.

Sebut saja project besar yang saya terlibat sejak awal tahun yaitu GAPURA, Lentera, Google for Education Indonesia Summit, Google for Entrepreneurs dan buanyak yang lainnya.

Lewat project-project itu saya bisa berjejaring dengan banyak pihak seperti Google, Acer, Dinas Pendidikan, Pemerintah Kota dan bahkan sampai bisa ketemu Menteri Kominfo yang baru.


More Travel
Surabaya barat dini hari

Tahun ini banyak banget kota yang baru pertama kali saya singgahi, kota Semarang dan Surabaya misalnya. Bahkan tahun ini bisa dapet kesempatan untuk menjamahi kota Ambon manise.

Jogja, Semarang dan Surabaya adalah kota dalam setahun ini setidaknya saya kunjungi dua kali, untuk project besar yang Kibar kerjakan, yaitu GAPURA dan Lentera.


More Read, More Write
more read, more write

Tahun 2014 adalah tahun paling produktif buat saya untuk menulis dan membaca. Saya pernah membuat resolusi untuk lebih banyak menulis dan membaca di tahun 2013. Senangnya bisa ada progress yang signifikan dan konsisten. Pada tahun 2014, saya menulis 38 post di blog ini. Dan berhasil menghatamkan buku setidaknya 1 buku dalam 1 bulan.

Ini bisa terwujud karena lebih banyak cerita yang bisa saya tulis. Jika dibandingkan dengan ketika bekerja di Bandung, yang sehari-harinya hanya ngoding, ga ada cerita yang menarik yang bisa dibagikan ke banyak orang.


Disrupt Mindset

Tahun 2014 pindah ke Jakarta, dengan pekerjaan baru, lingkungan baru dan orang-orang baru. Di lingkungan yang baru ini, banyak pemikiran saya yang salah. Di lingkungan yang baru ini, saya menjadi open minded menerima berbagai pemikiran, tapi tetap dengan filter tentu saja. Saya kini lebih melihat banyak hal dari berbagai sudut pandang.

Banyak mindset baru yang musti  direnungi, terutama yang saya baca di Ziliun.

 
  
Read More
Designed By Seo Blogger Templates