Tuesday, November 10, 2015

Inilah 10 Finalis Startup Sprint


Gw sudah dua bulan ini tinggal di Surabaya, untuk bantu beberapa projeknya kerjaan. Salah satu projek yang gw bantu adalah Startup Sprint, sebuah kompetisi yang diselenggarakan Start Surabaya dan EMTEK dengan tujuan mendorong anak muda Surabaya untuk membuat dan menghasilkan perusahaan rintisan berbasis digital.

Dalam rangkaian Startup Sprint ini, kita telah melakukan 5 kali roadshow di berbagai Universitas di Surabaya. Ada 103 team yang mendaftar ke kompetisi ini. Namun setelah melalui tahap Bootcamp, hanya 25 team yang berhasil masuk dan mengikuti program 1 bulan di Forward Factory. Selama satu bulan mereka mengembangkan produknya, melakukan user akusisi, mentoring dan melakukan sharing session dengan startup yang lain.


Nah, tepat tanggal 10 November 2015 hari ini. Start Surabaya mengumumkan 10 besar yang masuk ke tahap selanjutnya. Ke program 1 bulan lagi hingga diumumkan siapa yang masuk 3 besar dan mendapatkan kesempatan ke Silicon Valley.

Siapa saja yang masuk 10 besar Startup Sprint? Ini dia..

Avnue
Sebuah platform online untuk membantu mereka yang ingin membandingkan dan memesan tempat.

BantuTemuin
Sistem informasi barang hilang yang mempertemukan penemu barang hilang dan pencari barang hilang.

CraftinCraft Media
Portal media online yang menyediakan konten mengenai dunia Craft mulai dari pemberitaan, artikel, edukasi, bisnis hingga analisa pasar dan keuangan.

Foodsessive
Foodsessive hadir sebagai media bagi para pecinta kuliner untuk berbagi, mencari dan menemukan KULINER UNIK disekitar sehingga mampu memberikan inspirasi bagi netizen.

Banku
Aplikasi mobile yang memberikan solusi kemudahan bagi pemilik kendaraan untuk memperbaiki setiap permasalahan pada kendaraannya.

Kingdorm
Kingdorm adalah sebuah media/platform yang menghubungkan antara pemilik Kos dengan para pencari Kos.

Masaku
Aplikasi untuk mempermudah ibu rumah tangga / UKM untuk mempromosikan product makanan mereka.

Pocket Money
Pocket Money with Parent Sync adalah aplikasi manajemen uang saku yang memberi kemudahan bagi orang tua dalam mengetahui penggunaan uang saku yang diberikan kepada anak.

Reblood
Aplikasi yang menciptakan kondisi dimana stok darah PMI akan selalu available, dengan meningkatkan rutinitas donor darah sukarela.

Riliv
Media Sosial yang dirancang khusus untuk orang-orang yang depresi untuk menceritakan masalah pribadi mereka secara anonim dan menyelesaikannya dengan layanan profesional terapis dan psikologi siswa disebut "The reliever".


Selamat berjuang pahlawan Surabaya masa kini !

Read More

Belajar skalabilitas dan kolaborasi dari Google


Kalo ngomongin soal internet, semua orang pasti tahu Google adalah dewanya. Gw sih udah jelas ya Google fanboy banget! Apalagi ketika terpilih jadi salah satu Google Student Ambassador beberapa waktu yang lalu. Gw selalu excited dengan berbagai hal soal Google, hampir fanatik. Google ibarat kiblatnya teknologi. Berbagai inovasi yang dibikin selalu bikin gw meleleh.

Ada beberapa hal penting yang perlu gw bagikan mengenai apa yang bisa kita perlajari dari Google, yaitu soal skalabilitas dan kolaborasi.

Produk pertama yang dibikin oleh Google adalah Search. Setelah sukses dengan Search, beberapa produk untuk online advertising dan email, makin memperkuat reputasi Google sebagai perusahaan teknologi dunia.

Sampai hingga trend smartphone meningkat, Google melirik hal ini bahwa smartphone akan menjadi the next big thing. Android adalah open-source operating system yang diinisiasi oleh Andy Rubin pada 2003, hingga akhirnya Google mengakusisi Android pada 2005.

Di tangan Google, tentu Android 10x lebih cingcay daripada sebelumnya. Andorid sekarang kecenya luar biasa. Gw masih pake Nexus 5 yang dibikin dengan standarnya Google dan masih tetep nyaman pakenya.

Kalo sekelas Google sih, sebetulnya dia bisa bikin smartphone (hardware+software) semuanya sendiri. Tapi dia ga so soan bikin semuanya sendiri. Karena dia sadar kekuatannya. Dia udah kuat di software/ platform. Ya dia maksimalkan disitu. Daripada bikin sendiri, lebih baik dia kolaborasi. Dengan strateginya seperti itu, Android menjadi operating system yang digunakan oleh 80% smartphone di dunia.

Kalo Google bikin product, dia tuh selalu bikin yang scalable. Misalnya dia bikin Gmail dan Google Apps. Dia bikin produk general seperti itu tapi bisa diapply ke berbagai segmen seperti ke edukasi maupun ke enterprise.

Nah dua hal itu yang menurut gw penting diinget dari Google. Mudah-mudahan kalo kita ikutin caranya dia, kita bisa bikin produk sesukses Google. Amin

Thumbnail: cdn-www.xda-developers.com
Read More

Monday, November 9, 2015

Kenapa Khutbah Jumat Membosankan?


Mungkin judulnya begitu terdengar kasar dan kurang ajar, tapi gw tetap muslim dan percaya dengan agama ini. Ya meskipun imannya sering turun naik - namanya juga manusia kan ya.

Hari jumat adalah hari yang baik, di hari itu setiap dari kita diwajibkan untuk berkumpul dengan saudara-saudara kita yang lain di Masjid, untuk shalat Jumat. Setidaknya yang gw paham, shalat jumat itu baik untuk menjalin silaturhami dan pengingat kita akan kefanaan dunia. Tapi buat gw, manfaatnya tidak begitu terasa. Silaturahminya ga begitu terasa karena mungkin tidak ada aktiftas yang bikin kita engage dan berkomunikasi secara intensif dengan saudara yang lain (terlebih buat yg belum kenal). Atau mungkin gw-nya aja yang ga ngerti caranya.

Setiap pulang dari Masjid, jarang banget gw merasa lebih termotivasi dalam kehidupan dunia atau misalnya ga sabar untuk kembali menghadiri shalat jumat. Waktu masih kerja di Bandung, gw punya Masjid langganan yang beberapa kali khutbahnya sangat gw suka, dan ustadznya gw tunggu-tunggu. Tapi itu langka!

Kembali ke pertanyaan sebelumnya, Kenapa Khutbah Jumat Membosankan? Kalo gw pribadi, gw lebih suka penyampaian yang tidak monoton, serta kontennya relevan dengan situasi kondisi saat ini. Lalu harus bisa seimbang antara pengingat dunia dan akhrat. Sehingga balik dari Masjid lebih on fire.

Cara khutbah jumat yang sekarang mungkin sudah menjadi aturan dan turun temurun dari ratusan tahun sebelumnya. Tapi gw rasa tetep harus ada upaya supaya penyampaian pesannya tetep efektif diterima oleh pendengar.

Mudah-mudahan gw ga hanya mengkritik saja, kalo gw diberikan kesempatan untuk khutbah jumat, gw harus bisa menjadi seperti yg gw inginkan saat ini. Amin.

Lalu apa solusinya? Kalo solusi yg gw coba sampai saat ini adalah mencari konten islami yang dibutuhkan sesuai dengan style yang gw suka. Gw pilih YouTube sebagai solusi dari kebutuhan siraman rohani yang lebih ngepop.

Channel yang rekomendasi dari gw adalah The Daily Reminder, Islam Guidance dan Talk Islam.  Channel-channel tersebut adalah yang regular upload konten berkualitas mengenai kehidupan Islam. Dengan ngikutin kontennya mereka, kita juga sekaligus ikuti perkembangan Islam di negara lain seperti UK, US dan Australia.

Jadi apa pendapat dan solusimu untuk "Kenapa Kutbah Jumat Membosankan?"

Thumbnail: merodja.blogspot.co.id
Read More

Sunday, November 1, 2015

Solve for X: Berdiskusi dan belajar bikin Moonshot Project


Sejak setahun belakangan ini, gw sering banget ikutan ataupun bantu project yang berhubungan dengan entrepreneur atau startup. Dimulai dari The Backstage Ziliun, sebuah seminar yang mengundang para startup founder untuk berbagi cerita. Tech Based Business, sebuah mata kuliah yang mendorong mahasiswanya bikin tech startup yang impactful. Innovative Academy, hingga Start Surabaya, yang membawa gw stay di Surabaya berbulan-bulan hingga sekarang.

Trend secara umumnya sedang menuju kesana. Kini title entrepreneur menjadi hal yang membanggakan dan semakin banyak orang yang ingin jadi entrepreneur. Indonesia kan dikenal sama latahnya, ya mudah-mudahan latahnya orang Indonesia jadi entrepreneur bisa terus menerus ya.

Kadang gw merasa jenuh dengan term startup, saking setiap hari berkutat dengan dunia startup. Datengnya project Solve for X menjadi angin segar nih. Apa itu Solve for X?

Ada yang tau Google Glass, Project Loon yang direncanakan tahun depan dateng ke Indonesia atau Self-driving carnya Google? Nah semua project itu dimulai dari divisi Google[x]. Divisi itu di Google berfungsi untuk menghasilkan project yang Moonshot. apalagi itu Moonshot?

Moonshot adalah istilah yang dipake oleh Google untuk sebuah solusi/project dari gabungan 3 elemen. Yaitu permasaahan yang besar, solusi yang radikal dan pengunaan terobosan teknologi yang inovatif. Singkatnya bisa lihat diagram berikut.


Nah, dalam rangka menyebarkan virus Moonshot ini, Google membuat Solve for X, sebuah komunitas yang terdiri dari peneliti dan innovator yang mempunyai concern terhadap berbagai permasalahan yang bisa diselesaikan pada berbagai bidang, seperti bidang kesehatan, infrastruktur, hingga bidang makanan & minuman.

Ngobrol sama para innovator yang mau kasih talks

Indonesia adalah salah satu negara yang dipilih untuk melaksanakan serangkaian kegiatan Solve for X. GDG Indonesia jadikan Solve for X bagian dari rangakaian kegiatan Gemastik 8 di UGM pada 28 Oktober 2015. Acaranya pas banget hari Sumpah Pemuda. Makanya panggung utamanya ala-ala Bung Tomo sama Soekarno.

Solve for X yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia ini mengundang  Enda Nasution (CEO, Sebangsa.com), Samuel Alexander (Finalist, Google Science Fair), dr. Gunadi, PhD (Researcher, Faculty of Medicine, Universitas Gadjah Mada) dan M Aditya Arief Nugraha (CEO. Gamatechno).

Diskusi panel dengans semua pembicara setelah masing-masing memberikan talks

Format kegiatannya talks dan panel. Semua yang disampaikan oleh narasumber menarik dan insightful. Tapi buat gw pribadi, talks dari dr. Gunadi sangat segar, karena dari dunia medis yang jarang gw denger. Talks yang dia sampaikan berhubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yang dtetapkan oleh PBB. dr. Gunadi bilang bahwa tingkat kematian Ibu ketika mau melahirkan di Indonesia itu masih sangat tinggi, bisa berasal dari banyak faktor. Misal akses ke rumah sakit yang jauh dari tempat tinggal dsb. Masalah seperti itu yang harus segera diselesaikan dengan solusi Moonshot. dr. Gunadi juga menyoroti mengenai penyakit turunan yang bisa dihindari oleh bayi dengan penanggulangan dini.


Terus yang gw kagum adalah talks dari Samuel, dia itu anak SMA kelas 1 loh. Tapi talknya udah ala ala TED gitu. Gw juga kalah jauh deh sama dia. Dia adalah finalis Google Science Fair 2014 yang masuk 90 besar dunia. Saat ikut itu, dia masih kelas 2 SMP. Aduh SMP kelas 2, gw mah masih jahiliyah.

Samuel dateng ke venue ditemenin sama bapaknya. Yang gw liat, bapaknya sangat support apa yang dilakukan oleh Samuel. Ga heran sih kalo dia bisa akselerasi dalam berbagai pencapaian di usianya yang masih sangat muda.

Pas foto, tiba-tiba asap dari Kalimantan dateng. Eh salah! Ini asap ala ala kaya panggung dangdutan

Setelah selesai kegiatan. Waktunya foto-foto! Eitss.. tapi selain foto-foto, Solve for X juga masih ada sesi di tempat yang berbeda. Nama sesinya adalah Moonshot Sprint.


Yang pernah tau Design Sprint mungkin tau gimana alur kegiatannya. Moonshot Sprint juga mirip kaya gitu, metode brainstorming yang dibikin sama Google, bedanya ini fokus untuk menghasilkan ide Moonshot terhadap suatu permasalahan. Kemarin topik yang diambil adalah mengenai asap. Ternyata dari yang ikut, lumayan keren-keren solusinya.


Ada sebuah solusi yang diajukan sama salah tim yang menurut gw lumayan Moonshot sih. Kan kebakaran hutan itu kalo disengaja itu gara-gara industri kelapa sawit. ide dari mereka adalah bikin supaya sawit bisa tumbuh dengan ukuran lebih kecil dan bisa dilakukan secara vertikal menggunakan tower. Solusinya lumayan radikal dan moonshot, tapi harus dibuktikan secara ilmiah sih possibilitynya.

Jadi sudahkah terinspirasi untuk bikin Moonshot solution untuk berbagai permasalahan sekitar? Mari start dari yang kita bisa!

Thanks to Riska dari Imagine untuk dokumentasi eventnya yang ciamik!
Read More

Tata Rupa: Dimana Designer Keren, Ngebantu Rebranding UKM



Mungkin lo udah sering banget lah ngedenger beta dunia perUKMan di Indonesia ini tetap menjadi sektor yang sexy. Meski mereka kecil, tapi jumlahnya luar biasa banyak. Kecil-kecil juga mereka adalah yang tetap bertahan saat Indonesia bahkan dilanda krisis luar biasa.

Banyak upaya yang dilakukan oleh banyak pihak untuk terus memperkuat UKM, seperti yang dilakukan Google di Indonesia dengan bikin inisiatif yang disebut dengan GAPURA. Sebuah konferensi yang mengajak UKM untuk memanfaatkan berbagai fasilitas online untuk memperluas pasarnya. Kini GAPURA menjadi komunitas yang setiap bulannya menyelenggarakan meetup yang membahasa berbagai topik online secara lebih intensif.

Seorang ibu sedang presentasi produknya di Tata Rupa Kreavi 2015

Kreavi.com, sebagai platform yang menjaring designer hebat dari seluruh Indonesia, juga mengambil peran untuk membantu UKM di Indonesia, khususnya di Surabaya, untuk membantu rebranding produknya mereka. Dimulai dari logo hingga kemasan. Kegiatan workshop yang dilaksanakan selama 3 hari ini bekerjasama dengan gerakan Pahlawan Ekonomi.

Seorang ibu presentasi produk bunganya kepada para designer Tata Rupa Kreavi

Semua designer yang hadir di kegiatan tersebut dikurasi dan dipilih, tidak semua designer yang mendaftar bisa berkesempatan membantu UKMnya Pahlawan Ekonomi. Ko kayanya susah banget ya mau bantu aja harus diseleksi, padahal semua designernya itu membantu secara probono, alias full volunteering. Tapi justru ini menunjukan keseriusan Kreavi dalam program ini.

Designer lagi ngobrol sama designer Tata Rupa Kreavi

Para UKM dan Designer di hari pertama diberikan kesempatan untuk networking dan match making. Ada yang UKMnya pilih designer dan vice versa. Kalo sama-sama suka, baru mulai masuk diskusi produknya mau diapakan.

Ibu ini presentasikan produk bonek-bonekaannya di Tata Rupa Kreavi

Karena kegiatannya dilaksanakan di coworking Forward Factory tercinta, saya berkesempatan ngobrol dengan beberapa pemilik UKM dan designer yang passionate terhadap project yang sedang mereka kerjakan bersama.

Oh ya, produk yang setelah proses rebranding ini bakal ditampilkan di Basha Market loh, popup market yang paling hipster di Surabaya! Luar biasa..

Semangat yang dibawa oleh Tata Rupa adalah semangat berkarya dari para designernya yang tergabung, dan juga semangat dari UKM yang ingin bertumbuh ke level yang lebih baik. Gw juga ga mau kalah ah sama mereka untuk terus berkarya, ayo!

Thanks buat Imagine untuk dokumentasinya dan video liputannya. Luar biasa!



Read More
Designed By Seo Blogger Templates