Thursday, September 24, 2015

Life is easy? Really?


Postingan gw terakhir di blog ini adalah "Buat apa kuliah kalo hasilnya kaya gini nih!", itu gw tulis pas lagi di Bandung, setelah mudik lebaran sekitar akhir Juli 2015. Berarti hampir dua bulan lah ya gw ga nulis, padahal udah janji sebulan sekali kudu nulis di sini. Tapi yaudah lah.

Selain udah lama ga ngeblog, gw juga udah lama ga posting di social media manapun. Coba aja cek status gw di Facebook, Instagram, Path dsb. Posting terakhirnya, semuanya di akhir Juli. Ga update status bukan berarti sibuk banget sampe ga punya waktu sih, cuma gw lagi niat lebih mengefektifkan waktu gw untuk ngecut aktifiktas mengasyikan dan bikin lupa waktu. Akhirnya gw hapus semua akun social media di hape gw. Dan ya.. gw berhasil sampe sekarang belum posting di sosmed. Tapi mungkin abis ini bakal update sih.

Hari jumat kemarin, gw begadang sampe subuh untuk beresin kerjaan. Bukan atas paksaan siapapun sih, karena gw pengen aja segera kelar dan serapih mungkin. Jam 10 tuh harusnya udah ngantor di Forward Factory, gw malah balik apartemen untuk mandi dan tiduran sedikit. Sampe kebablasan baru jam 13.30 ke kantor. Meski lagi ada meetupnya Speakup, tapi gw ga terlalu khawatir karena sudah ada rekan-rekan yang beresin. Akhirnya gw berniat untuk bersantai-santai sejenak dengan Youtube.

Pas buka Youtube, gw liat video suggesion dari channelnya TEDx Talks dengan judul "Life is easy. Why do we make it so hard? | Jon Jandai | TEDxDoiSuthep". Entah kenapa judulnya berasa gw banget sekarang. Yang ngasih talk adalah Jon Jandai, founder dari sebuah area pertanian organik dan pusat pembelajaran di utara Thailand bernama Pun Pun. Gw coba pilih beberapa quote dari dia untuk dijadikan renungan. Selengkapnya silahkan liat sendiri videonya ya.

"When I work hard, why is my life so hard? It must be something wrong, because I produce a lot of things, but I cannot get enough"

"When they have time to be with themselves, they have time to understand themselves. When they understand themselves, they can see what they want in their life."

"Why did I have to be in Bangkok for seven years, working hard  then not have enough to eat. But here, only two months a year and 15 minutes per day, I can feed six people"

"The most expensive pants cannot change my life"

"I have less fear, I can do whatever I want in my life"

"To be a normal person, to be equal to animals. The birds make a nest in one or two days. The rats dig a hole in one night. But, the clever humans like us, spent 30 years to have a house. And many people can't believe that they can have a house in this life"

"I cannot manage anything outside myself. What I can do is change my mind, manage my mind"

"The choice to be easy or the be hard, it depends on you"



Pemikirannya Jon Jandai, sejalan dengan ajaran Buddha mengenai kerelaan mengurangi keinginan dan juga ajaran Islam mengenai qana’ah atau merasa cukup. Di dunia yang gemerlap dan fana ini, terkadang kita butuh kembali kepada kesedrhanaan, kembali ke fitrah kita sebagai manusia.

Thumbnail photo: greensavers.sapo.pt
Read More
Designed By Seo Blogger Templates