Saturday, May 28, 2016

The Wisdom and Teaching of Stephen R. Covey


I have just finished a book today. It's "The Wisdom and Teaching of Stephen R. Covey" which I bought for only IDR 70k at Big Bad Wolf Book Sales.

This book contains the cyrstallized wisdom of one of the great teachers of our time, Dr. Stephen R. Covey. Compiled from various books and articles. Arranged under the decisive principles of life such as intergrity, life balance, vision, love, leadership and so on.

Too many great wisdom I got today from this book. These are my favorites:

"The key is not prioririze what's on your schedule, but to schedule your priorities"

"Happines, like unhapiness, is a proactive choice"

"The key of life is not accumulation. It's contribution"

"The greatest risk is the risk of riskless living"

"People are working harder than ever, but because they lack clarity and vision, they aren't getting very far"

"Seek first to understand. Then to be understood"

"In the Industrial Age, leadership was a position. In the Knowledge Age, leadership is a choice"

"If you want to be trusted, be thrustworthy"

#book #leadership #stephenrcovey #sebarkansemangatmembaca #metagraf

Cross-posted with my instagram account @sutisnamulyana
Read More

Monday, May 23, 2016

Eksistensi Rossa adalah mengenai menghargai orang lain


Hari ini bisa dibilang puncaknya berbagai rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Sumedang ke-438. Karena Sumedang kedatangan Putri daerah kebangaanya, Teh Oca (Rossa) yang bukan hanya telah menjadi milik Sumedang tapi juga milik Indonesia.
Pencapaian yang telah dilakukan oleh Teh Oca adalah akumulasi dari pengalaman dan kegagagalannya. Album pertama yang berjudul Untuk Sahabatku yang rilis tahun 1988 saat masih umur 10 tahun gagal mendapatkan perhatian dari khalyak. Jika waktu itu Teh Oca dan keluarga menyerah dan tidak mencoba lagi, mungkin kita tidak akan pernah mendengar lagu-lagu hitsnya sekarang. Kegagalan selalu ada untuk kita lewati menuju kesuksesan!
Teh Oca yang lahir di Sumedang pada Oktober 1978 ini adalah gadis daerah biasa yang mempunyai mimpi akan pencapaian terbaiknya sebagai penyanyi. Bedanya, ia  memperjuangkan yang terbaik hingga menjadi penyanyi tersohor hingga negeri Jiran.
Meski sempat bertemu di beberapa kesempatan, namun ini adalah kali pertamanya saya nonton teh Oca menyanyi secara langsung. Semua orang pasti gampang suka sama Teh Oca, meski ga kenal secara pribadi, tapi auranya cukup menjelaskan bahwa ia adalah pribadi yang luar biasa positif. Di sela-selanya bernanyi, Teh Oca berpesan bahwa kunci dari kesuksesannya adalah menghargai orang lain.  Saya rasa itu benar, eksistensi yang didapatkan Teh Oca sejauh ini bukan hanya soal keberuntungannya atau kemampunannya dalam bernyanyi saja tapi justru karena attitude/sikapnya lah yang membuatnya semakin dicintai.  Jika bicara kemampuan, saya yakin banyak penyanyi Indonesia lain yang lebih jago dari pada Teh Oca.
Mudah-mudahan pulangnya Teh Oca hari ini bukan hanya sekedar nyanyian merdunya saja yang kita nikmati, tapi juga makna yang bisa kita resapi untuk berbagai mimpi, pencapaian dan kontribusi yang ingin kita lakukan untuk dunia.
Cross-posted di Sumedang Creative
Photo credit: trinityproduction.com
Read More

Sunday, May 22, 2016

Sesi Pilihan Google I/O 2016: Yang Terbaru dari Web Technologies


Semaleman kemarin saya begadang sampe kurang lebih jam 3an. Bukan karena keasyikan ngoding, tapi karena betah explore berbagai video dari sesi Google I/O 2016, terutama yang berhubungan dengan web technologies.

Dengan melihat lagi berbagai update dari perkembangan web, saya seperti menemukan semangat dan kebanggan saya sebagai web developer. hehe Jadi inget zaman-zaman dulu ketika sangat rajin beresperimen dan eksplor. Rasanya pengen kembali rajin karena udah lumayan ketinggalan jauh.

Beberapa highlight teknologi terbaru yang menurut saya penting diikuti:

1. The Physical Web

Dilihat dari definisi di webnya, "The Physical Web is an open approach to enable quick and seamless interactions with physical objects and locations". Teknologi ini menggunakan Bluetooth Low Energy (BLE) beacon dengan format standar yang dibuat Google, yaitu Eddystone.

Intinya dengan teknologi Physical Web ini, suatu lokasi atau benda dapat mengirimkan broadcast URL ke device terdekatnya sesuai dengan konteks yang diinginkan. Analoginya seperti ini, misalnya kita datang ke museum dan melihat suatu benda yang menurut kamu menarik, kamu ingin sekali mengetahui lebih lanjut mengenai benda tersebut. Dengan Physical Web, beacon akan mengirimkan (broadcast) URL spesifik untuk benda yang ada di dekat kamu. Kamu harus cek lengkapnya di video berikut dan lihat berbagai contoh pemanfaatan teknologi ini in real world.


2. Mobile Web

Dengan berbagai gempuran mobile apps, justru mobile web semakin memiliki masa depan cerah. Sesi The Mobile Web: State of the Union yang disampaikan oleh Rahul Roy-chowdhury, VP Product Management, Chrome bikin saya "loncat-loncat" excited betapada dia meyakinkan soal masa depan kemudahan mobile web. Di sesinya ini, Rahul menjelasakan mengenai Accelerated Mobile Pages (AMP) dan Progressive Web Apps.

Accelerated Mobile Pages (AMP) adalah open source project yang melibatkan banyak sekali publisher dunia yang berupaya untuk menyediakan konten dengan lebih cepat. Mungkin kamu sering menemui card yang muncul di Google ketika mengaksesnya di mobile, nah itu salah satu dari output AMP.



"Progressive Web Applications take advantage of new technologies to bring the best of mobile sites and native applications to users. They're reliable, fast, and engaging". Sedangkan Progressive Web Applications adalah era baru mobile web yang memiliki fitur dan memberikan experience seperti native app, seperti offline, fast loading, push notification, add to home screen icon dsb.

Salah satu contoh dari Progressive Web Application adalah web nya Google I/O itu sendiri yang dibahas di sesi Building the Google I/O Web App: Launching a Progressive Web App on Google.com dengan sangat passionate oleh Eric Bidlman, salah satu developer idola saya dari zaman baheula.

Selain web Google I/O 2016, contoh dari implementasi Progressive Web App adalah The New York Times dan ada karya anak bangsa yaitu Jalan Tikus yang difeatured di Google I/O.  

3. Real Time Database (Firebase)

Salah satu teknologi yang digunakan di webnya Google I/O adalah realtime database menggunakan Firebase. Ini adlaah teknologi pendukung yang cocok untuk pengimplementasian Progressive Web App, jadi perlu untuk dicoba dan dipelajari. Firebase juga seolah menjadi primadona di Google I/O kali ini karena salah satu produk yang memiliki significant major updates seperti adanya integrasi dengan Admob untuk monetisasi dan disediakannya fitur analytics spesific untuk Firebase.

Tal Oppenheimer

Selain 3 teknologi itu, sesi yang menurut saya penting untuk ditonton juga adalah Building for billions on the web. Kamu bakal dapet banyak insight soal perkembangan web technologies. Meski intinya memang kebanyakan teknologi yang sudah saya sebutkan diatas.

Sesi bonusnya adalah Learning to speak Designer. Sejak Google memiliki divisi Design dan punya Material Design System, penting untuk developer tau perkembangannya karena user experience signifikan pengaruhnya untuk web kita.


Kamu juga bisa cek playlist untuk video sesi Google I/O pilihan versi saya
Read More

Friday, May 20, 2016

Rekap Google I/O 2016



Yeay Google I/O lagi. Bedanya tahun ini, gw engga jadi MC di Google I/O Extended kaya dua tahun sebelumnya. Karena sudah ga di Jakarta dan ga terlibat langsung dengan Google Developer Group. Pun begitu tidak mengurangi antusias saya untuk ngikutin perkembangan terbaru Google melalui konferensi developer terbesarnya, Google I/O.

Yang beda dari Google I/O tahun ini adalah tempat pelaksanaannya di outdoor, lalu kamu juga bisa nonton live secara 360 derajat di Youtube. Tentu bakal lebih mantap kalo misalnya pake Virtual Reality (VR) headset kaya Cardboard atau Octagon VR Luna yang baru saja gw beli.

Gw coba rekap apa saja yang baru dari Google yang gw pahami di sesi keynote kemarin:

Google Assistant

Since Google mengorganize milirian informasi di internet, Google lebih pintar dari kita menjawab berbagai pengetahuan umum. Misalnya sesimpel ketik "indonesia president" di Google maka dia akan langsung memberikan informasi dalam bentuk kartu atau knowledge card.



Pencarian seperti itu bisa menggunakan voice command dengan Google Now. Di I/O kemarin , Google mengumumkan Google Assistant sebagai upgrade dari Google Now yang lebih canggih. Seperti misalnya Assisant dapat mengerti voice command yang kita berikan secara conversational. Artinya dia akan mengerti konteks dari apa yang kita bicaranya berdasarkan runtutan informasi yang kita berikan. Dia akan mengerti Siapa president Indonesia? "Joko Widodo", Berapa umurnya? "54". Meski tidak disebutkan Joko Widodo, dia akan mengerti bahwa yang kita maksud adalah Joko Widodo.

Kalo kamu pernah tau YessBoss atau Diana, Google Assistant gw rasa akan kaya gitu. Nantinya Google Assistant ini bisa beliin tiket bioskop. Dengan machine learning, artificial intelegence & natural processing technology, tekologi yang awalnya cuma khayalan bisa menjadi kenyataan.

Cek selengkapnya soal Google Assistant di artikel ini atau video ini.

Google Home


Beberapa waktu yang lalu Google mengakusisi Nest, perusahaan yang memproduksi home automation device. Yang gw kagum sama Google, dia pinter mengintegrasikan semua hal dimilikinya. Google Home adalah gabungan dari Cast,  Assistant dan Nest untuk integrated solution di rumah. 

Allo & Duo

Meski bukan jenis produk yang baru apps untuk komunikasi ini tetap menarik. Allo untuk chat text dengan dilengkapi dengan sticker dan menggunakan modul machine learning yang dimiliki Google. Untuk Allo sebetulnya gw masih bertanya kenapa fitur-fitur itu tidak diterapkan di Hangout saja.



Sedangkan Duo adalah simple one-to-one video calling yang cepat, Mirip seperti facetime. Kalo untuk ini saya mengerti kenapa ga dimasukan ke Hangout karena ini lebih simple dan untuk personal use. Kedua aplikasi ini hanya menggunakan nomor telfon seperti Whatsapp .

Android N

Ada beberapa update dari Android N yang lumayan keren. Salah satunya adalah Android Instant App dimana kita bisa mengakses app tanpa install namun dengan experience yang sama dengan native apps. Di Andorid N kedepannya update sistem operasi juga lebih cepat, tidak harus restart seperti sekarang. Ada banyak emoji baru yang represent professional women. Dan kita bisa suggest apa nama dari Android N (jangan lupa cek video keren ini :D)

Juga ada update dari Android Wear 2.0, salah satunya ada standalone application yang dimana penggunaannya tidak memerlukan smartphone lagi.

Virtual Reality

Setelah dua tahun merilis Cardboard, yang menurut gw sukses menjadikan VR viral karena bisa merasakan experience VR dengan murah. Di I/O ini, Google mengumumkan Daydream, sebuah platform untuk mobile virtual reality. Dilengkapi dengan controller dan konten yang lebih banyak menjadikan Day Dream pasti ditunggu-tunggu VR dan Google fan.

Firebase update!


Salah satu product untuk developer yang memberikan signifikan updates di Google I/O ini adlaah firebase. Karena gw belum penjadi pengguna Firebase, jadi gw ga tau banyak. Yang jelas dia rilis analytics dan integrasi dengan Adwords.

Lengkapnya di keynote video berikut


Makin exciting ya! Mudah-mudahan segara bisa dateng langsung kapan-kapan kalo ada rezekinya. Amin..
Read More

Thursday, May 12, 2016

Inilah kenapa financial literacy penting dipelajari sekarang!


Gw pernah denger mitos bahwa orang Sunda itu cenderung boros dan ga bisa nabung. Gengsinya tinggi dan mengutamakan penampilan. Makanya saking pengen gaya, ya ga ada uang buat ditabung. Tanpa bermaksud sara dan generalisasi tentunya, tapi gw memang mengiyakan mitos itu.

Dulu pas gw ngontrak di rumah sebelumnya, gw punya tetangga. Mereka adalah keluarga jawa yang merantau di Sumedang. Meski kita tetanggan, gaya hidup kita beda. Mereka serba berkecukupan tapi tetap sederhana, beda dengan gw yang gaya hidupnya udah daei dulu agak neko-neko. Seperti misal gadget harus standar terbaru dan baju harus dari distro. Tetangga saya itu adalah penjual bubur kacang dan punya usaha menyewakan becak tapi suami dan istri sudah naik haji. Beneran loh sinetron tukang bubur naik haji tuh kejadian sama tetangga gw. Nah keluarga gw sampe sekarang belum ada yang naik haji, atau setidaknya umroh lah. Belum ada!

Dari menarik kesimpulan pribadi bahwa, perbedaan itu ada karena perbedaan dari mengelola uang. Dan gw ingin keluar dari mitos orang Sunda diatas yang sempat gw yakini.

Pas berkunjung ke Big Bad Wolf Book Sales di ICE - BSD City, gw menemukan satu buku tipis dengan judul "Save Your Money!" Bebas Utang, Banyak Uang. Dari judulnya aja gw ga mikir lagi bahwa ini buku yang gw butuhkan.

Financial literacy (sederhananya melek soal finansial/keuangan) menjadi sangat penting buat gw, karena gw harus bisa menjaga cash flow perusahaan yang sedang dirintis. Meski dibantu sama istri, tetap saja pengetahuan kita soal keuangan dan akuntansi masih di bawah rata-rata. Ditambah gw juga harus ngerti gimana mengelola keuangan keluarga, management utang yang beberapa kasih harus dilunasi.

Buku yang gw beli 5000 rupiah ini memberikan tambahan insight buat gw belajar financial literacy, diantaranya:

1. Utang
itu ada dua jenis. Ada yang jenisnya konsumtif, ada yang produktif. Kalo komsumtif itu adalah sesuatu yang ketika lo beli, harganya akan terus turun. Misal gadget, elektronik, makanan, pakaian dll.

Kalo yang produktif, adalah yang bersifat investasi. Harganya kedepannya akan naik dan terus memberi manfaat. Seperti tanah, emas dll.

Beberapa barang yang gw punya, banyak yang hasil ngutang. Seperti Smartphone Nexus gw pas beli harga 5 juta, dicicil 12x, laptop Macbook Air harga 15 juta-an dicicil 4x. (Thanks to my prev bos to help me on these). Meski masuk ke barang konsumtif, itu tetep gw jadikan produktif, karena berdampak langsung sama produktivitas gw dalam bekerja. Bayangkan aja kalo misal gw masih pake laptop yang lama...

Kalo kita punya cicilan, jangan lebih dari 36% dari pendapat per bulannya supaya bisa stabil.

2. Pengeluaran
Ini juga jenis kan macem-macem ada yang wajib, primer, nabung/investasi, sekunder. Gw kadang uang habis di hal yang sekunder ketimbang konsisten dengan investasi.

Gw pribadi harus lebih bijak dan menimbang-nimbang ketika membeli sesuatu karena sadar gw harus merencanakan masa depan (dana pendidikan pribadi, anak, rumah, dana pensiun dsb). Jika tidak dikelola dari sekarang, gw tidak akan pernah merasa cukup, seberapa besarpun pendapatan gw.

3. Rencana Pelunasan Utang
Untuk yang satu ini, gw sudah agak mending. Karena dari sejak dulu gw punya tabel monitoring untuk utang. Jika lo belum punya bisa mulai bikin. Dengan begini, kita jadi punya gambaran jelas berapa lagi yang harus dibayar, kapan harus dilunasi dan jika mau mempercepat pelunasa harus seperti apa.



Karena gw anaknya Google banget, gw bikin monitoring utangnya di Spreadsheet. Sebetulnya kalo lo ga terbiasa, bisa juga cek aplikasi related to utang management seperti lunas.in misalnya.

Mudah-mudahan istikomah ya belajar financial literacy-nya.

Ditulis di bus Primajasa perjalanan Cileunyi-Lebak Bulus.
Cover photo: finlitkids.com
Read More

Monday, May 9, 2016

My Nexus' Photosphere

Balangan Beach
Is one of beautiful beach at Badung, Bali. I visited here a year ago and captured pictures include Photosphere using my Nexus 5.



Check Photosphere: https://goo.gl/nJQPty
Read More
Designed By Seo Blogger Templates