Saturday, February 6, 2016

"Anak Dusun Keliling Dunia", Saya juga harus bisa!



Memang tidak semua orang desa/dusun mempunyai mimpi yang besar seperti keliling dunia. Bahkan untuk bermimpi saja banyak dari mereka yang tidak berani, atau bahkan ga kepikiran. Tapi beda dengan anak dusun yang pertama kali saya kenal lewat blognya yang menginspirasi.

Nama anak dusun itu adalah I Made Andi Arsana, yang kini sekarang namanya ditulis I Made Andi Arsana, Ph.D. Saya panggil saja Pak Andi.

Pertama kali menemukan blognya Pak Andi, ketika itu saya sedang mencari informasi beasiswa Australia. Entah kenapa saya mencari informasi semacam itu, padahal saya baru saja galau dari gagal mendapatkan beasiswa dan gagal lolos seleksi Politeknik Negeri Bandung. Ah saya pikir, meskipun masih belum relevan dengan saya saat ini, setidaknya saya tahu dulu ada beasiswa apa saja untuk bisa menuntut ilmu di Australia. Dan waktu itu blognya Pak Andi sempat viral karena tulisan yang menampar mahasiswa. Sejak saat itu, saya subscribe blognya Pak Andi di akun Feedly saya.

Setelah beberapa lama mengenal dan mengikuti tulisannya di blog, pertengahan tahun 2015 kemarin saya bertemu dengan Pak Andi di kantornya di UGM. Beliau adalah Kepala Kantor Urusan Internasional UGM yang ruangannya bersebelahan dengan  Direktorat Pengembangan Usaha & Inkubasi (Dit PUI) UGM yang saat itu saya kunjungi untuk persiapan kegiatan Innovative Academy, program dimana saya incharge ketika masih bekerja di Kibar. Ketika bertemu, saya seperti fans yang ketemu dengan artis idolanya. Sayangnya saya lupa ngajak selfie! Mudah-mudahan pertemuan selanjutnya bisa selfie ya, Pak. Hehe

Saya baru saja menyelesaikan membaca buku Anak Dusun Keliling dunia yang ditulis oleh Pak Andi. Saya beli akhir Januari kemarin secara online. Saya awalnya mau beli juga buku Berguru ke Negeri Kangguru, tapi kehabisan stok karena bukunya sedang rame-ramenya menjelang pembukaan beasiswa Australian Development Scholarship (ADS).

Beberapa hal yang saya maknai dari buku "Anak Dusun Keliling Dunia":

Kekuatan Mimpi

Seperti yang ditulis di bagian epilog di bagian terakhir buku ini, bahwa kekuatan mimpi yang didukung oleh usaha gigih bisa mewujudkan mimpi itu dan memberikan pengalaman luar biasa. Jangan dulu untuk takut bermimpi, mari sama-sama belajar dan mengupayakan untuk mewujudkan mimpi-mimpi indah itu. Kamu bisa menyaksikan bagaimana anak dusun seperti Pak Andi yang berasal dari keluarga penambang bisa menaklukan berbagai negara dunia karena kegigihannya dalam berkarya. Kisah perjalanan hidup yang digambarkan lewat buku ini adalah benar-benar zero to hero yang patut kita teladani.

Kekuatan & Inspirasi Menulis

Di beberapa bagian buku, Pak Andi menunjukan dampak dari power of writing, bahwa dengan menulis bisa mengkoneksikan dan mendekatkan kepada berbagai kemungkinan dan kesempatan. Saya juga mengenal beliau karena tulisannya.

Saya selalu mencari mentor menulis, meskipun tidak selalu harus bertemu dengan mentornya. Mereka adalah orang-orang yang menginspirasi dan meyakinkan saya bahwa menulis adalah bagian penting yang harus dijalankan sebagai umat berilmu. Salah satu goal yang harus saya capai adalah menghasilkan sebuah buku yang bisa menjadi warisan pemikiran dan ilmu yang saya dapat. Saya lumayan mulai konsisten menulis di blog ini sejak akhir tahun 2013, dan saya akan berusaha semakin konsisten dan melakukan peningkatan. Sehingga bisa mencapai goal menulis buku di waktu yang tepat.

She is Nobody

Pagi itu menjadi pagi yang haru sekaligus penuh semangat untuk saya, ketika membaca bagian She is Nobody dalam buku itu. Pak Andi ketika itu menceritakan seorang hero di dalam kegiatan loka karya yang dihadiri calon-calon pemimpin Asia Pasifik. Hero untuk Pak Andi adalah Ibunya, ia ceritakan Ibunya yang kuat dengan sangat apik.

Izinkan saya mengutip sepenggal tulisan itu di sini
"Early in the morning at arount 04.00 am, she woke up. She took her sleeping son on her back, covered him with an old fragile towel. She travelled a long distance in the darkness breaking the foggy cold dark morning. She started the day with spirit. She went to the mining field. She passed the rice fields as if she learned the footpath by hearth. ... She did it everyday for the live of her family. She is presistent woman. Her only son was always with her and she did not want him to be a rock miner, someday."  
Saya juga merasa bahwa Ibu saya adalah pahlawan saya. Ia tidak berpendidikan, tapi ia cerdas dengan membiarkan anaknya terbang dengan sayapnya sendiri, ia ingin anaknya terbang lebih jauh. 

Well Prepared

Meski Pak Andi sudah puluhan kali melakukan presentasi di tingkat internasional, ia selalu melakukan latihan dengan serius sebelumnya. Ini harus dicontoh! Beberapa kali ketika harus memberikan presentasi atau tampil didepan publik, terkadang saya suka stress karena di H-1 baru mempersiapkan materi hingga subuh, padahal kegiatanya pagi hari. Tapi beberapa momen seperti saat harus presentasi di Philippines saya persiapkan dengan matang, karena menggunakan bahasa inggris dan saya tidak bisa banyak melakukan improvisasi.

Setiap mengunjungi negara baru, Pak Andi selalu merencanakan dengan detail tempat yang akan dikunjungi dan transportasi yang digunakan. Ga seperti saya yang mengalami tragedi kehabisan jadwal kereta dan bingung cara beli koin di Kuala Lumpur, diperparah dengan 2 teman saya dari Kamboja dan Philippines yang sama ga ngertinya


Kamu anak dusun yang mau keliling dunia juga? Mari mencapai mimpi bersama!
Read More

Friday, February 5, 2016

Gimana nih sebulan jadi entrepreneur?


Lumayan ga nyangka sih. akhirnya bahkan sebelum 2015 berakhir, gw memberanikan untuk melepaskan kepastian menerima gaji, menjadi memastikan tim dapat gaji.

Perencanaan matang?
Siapa bilang. Ketika mengambil keputusan untuk berhenti bekerja, gw tidak memiliki perencanaan yang matang. Bahkan seminggu sebelumnya, gw masih fokus & besemangat menjalankan rutinitas di kantor paling keren di Surabaya. Dan nyaman tinggal di apartemen yang strategis.

Kita hanya bisa berencana, karena ada hal-hal diluar kendali kita yang sangat mungkin untuk terjadi. Kadang, yang ga kita rencanakan dengan matang malah secara sukses kejadian.

Steve Blank pernah bilang bahwa bikin startup tuh ga butuh perencanaan matang sampe rencana bisnis detail seperti yang biasanya diajarkan ke mahasiswa bisnis. Yang terpenting adalah validasi masalah yang mau diselesaikan, serta approach solusi yg sesuai dengan real-life customer. Apalagi untuk startup gw yang jenisnya masih jasa, perencanaan matang ga terlalu perlu. Jalan dulu aja, daripada ga jalan sama sekali. Kalo ada kesempatan mulai hari ini, jangan tunggu besok ketika semangatnya udah ilang.

Ga punya perencanaan matang, bukan berarti ga punya rencana
Jangan disalah artikan ga punya plan. Meski memang ga matang tapi gw siapkan beberapa plan. Jangan sampai ketika sudah memutuskan resign, gw ga bisa bayar berbagai tagihan.

Skill yang punya sejak di SMK adalah bikin web. Jadi waktu itu gw mulai mempersiapkan diri untuk terjun lagi ke bidang itu. Dan ga lama sejak memutuskan resign, gw punya 3 plan yang 90% positif akan bisa menghidupi gw dan tim selama benerapa bulan kedepan.

Kerja di rumah
Gw orangnya sangat kedaerahan, selalu kangen pulang kampung dan berkumpul bareng keluarga. Meskipun di rumah kontrakan sederhana, rasa aman dan tenang selalu gw dapatkan ketika berada dengan orang terkasih. Atau mungkin juga karena mitos orang Sunda yang katanya ga bisa jauh dari daerah asal.

Kerja di rumah lumayan tricky sih. Meskipun nyaman kadang distraksinya banyak. Misal tiba-tiba anak tetangga minta nonton Youtube Marsha & The Bear. Kezelnya, dia minta pindah-pindah video terus, kan ga bisa kerja jadinya.

Gw membiasakan diri untuk sering baca artikel di portal semacam life hack atau video inspirational yang bikin gw tetep kerja on fire. Karena kalo pas di rumah bawaannya lebih banyak pengen rebahan daripada kerja. Gw juga membiasakan diri minimal 3 hari sekali untuk lari pagi di alun-alun, biar tetep sehat dan perut ga semakin maju.

Kerja seperti ini jadi punya waktu untuk mengerjakan seauatu yang gw suka. Dan waktunya lebih fkelsibel. Dalam sebulan aja gw udh ambil cuti 3 kali untuk persiapan pernikahan.

Kapten perahu rakit
Gw adalah kapten dari sebuah perahu rakit yang baru saja meninggalkan pelabuhan. Perahu ini hanya bisa memuat beberapa orang saja. Karena gw kaptennya, gw menjadi lebih cepat belajar bagaimana membawa perahu dan orang di dalamnya untuk melaju dengan selamat. Mungkin akan ada kekeliruan yang gw lakukan dalam pelayaran ini, tapi akan gw nikmati prosesnya hingga nanti gw menemukan pelabuhan baru, memiliki kapal yang lebih besar dan bisa mengajak lebih banyak orang untuk ikut berlayar.

Mobilitas
Salah satu rutinitas baru sejak memulai perlayaran ini, gw setiap minggu ke Jakarta dan Bandung untuk berbagai keperluan. Gw mulai menikmati perjalanan Jakarta-Sumedang menggunakan bis Medal Sekarwangi, si merah yang menjadi andalan.

Jaga fokus
Gw baru mengerti bagaimana rasanya darah muda yang menggebu-gebu seperti yang dilantunkan Rhoma Irama dalam musiknya yang khas. Terlalu menggebu-gebu kadang menyiksa dan harus berhati-hati. Dalam keadaan perahu yang kecil, jangan sampai gw terlalu kehilangan fokus yang membuat perahu ini berguncang. Gw selalu berusaha bercerita ke beberapa temen supaya selalu diingatkan untuk sedikit menahan nafsu darah muda ini.

Dipalak permen
Di awal perjalanan, gw sempet mengalami kejadian yang ga mengenakan. Ada kejadian dimana gw merasa seperti anak kecil yang sedang menimmati permen, lalu direbut oleh orang dewasa. Kejadian yang ga bakal gw lupa di awal perjalanan.

Jadi gimana nih sebulan jadi entrepreneur? Satu bulan yang penuh semangat!

Ditulis di perjalan Jakarta-Sumedang
Read More
Designed By Seo Blogger Templates