Sunday, February 15, 2015

Universitas Mercu Buana: Resmikan SIA Mobile, TA Online dan UMB Mail


Hari jumat kemarin (13 February 2015) adalah hari Jumat yang sibuk, ada berbagai hal yang harus dideliver dalam waktu yang bersamaan. Pertama di hari itu adalah pembukaan pendaftaran Innovative Academy 2.0 di UGM yang resmi dibuka pada salah satu kegiatan yang mengumpulkan anak UGM yang akan mengikuti Pekan Karya Ilmiah (PKM). Hingga jam 2 pagi saya harus tetap berada di depan komputer untuk koordinasi mengenai finalisasi poster dan website yang harus di-up. Hingga pagi haripun, koordinasi itu harus tetap dilakukan.

Kedua adalah mata kuliah Bisnis Berbasis Teknologi yang memang setiap hari jumat dilaksanakan di ITB. Jumat ini harus skip dulu ikut kelasnya karena harus menghadiri acara peresmian penggunakan Google Apps di Universitas Mercu Buana. Untuk yang ini sebetulnya tidak terlalu khawatir karena sudah didelegasi dengan baik kepada rekan jauh sebelumnya.

Hal yang ketiga tentu saja adalah acara kegiatan peresmian di Universitas Mercu Buana. Karena lokasi lumayan jauh dari kantor. Saya dan rekan merencanakan untuk pergi dari kantor sekitaran jam 6 pagi. Tapi karena baru saja tidur jam 3, maka ketika rekan saya sampai di kantor, saya masih tertidur lelap. Sial! Untung saja meski berangkat sekitaran jam 7, kami sampai tepat waktu di tujuan dan bahkan sempat untuk sarapan dulu.

Inilah beberapa hal yang menarik dari pengalaman menghadiri acara peresmian berbagai penerapan teknologi baru di kampus Universitas Mercu Buana.


Pertanyaan pertama rektor
Duduk di kursi empuk dengan jejeran petinggi univeristas mercu buana

Setelah bersalaman dan duduk di samping rekor, hal pertama yang ditanyakan rektor adalah "lulusan mana?" Entah kenapa harus pertanyaan itu yang dilontarkan. Setelah saya jawab "Saya masih kuliah pak di BSI", dengan sedikit ragu dan bingung saat pertama kali mikir harus jawab apa. Kemudian entah apa yang dipikirkannya soal jawaban dari saya. Kemudian saya balik tanya "Apa visi dari Mercu Buana ini, pak?", beliau menjawab dengan juga tidak begitu yakin, "Menekankan kepada mutu dan softskill, entrepreneur juga". Saya hanya response dengan "Oh begitu pak". Entah apa yang dipikirkannya sehingga harus menjawab pertanyaan saya dengan terlihat kurang begitu meyakinkan. Susana cair, saya semakin tenang karena keadaan sepertinya sudah seri. hehe


Belajar pake Jas
Keliatan caludih banget euy

Beberapa kali menghadiri acara persemian Google Apps for Education, saya biasanya hanya menggunakan kaos, atau paling bagus juga hanya menggunakan kemeja. Tapi ga tau kenapa kali ini pengen coba pake jas, sampe bela-belain minjem. Wah gpp deh jadi bahan bullyan di kantor karena pake jas seperti motivator yang dibayar puluhan juta per jamnya yang sering disindir saat berbincang dengan teman di kantor. Sebetulnya alasan yang lebih kuat untuk pake jas karena di acara kali ini saya benar-benar sendiri dan akan meresmikan langsung dengan rektornya. Saya kan emang rempong dan ga pedean, makanya coba berbagai hal untuk supaya at least meningkatkan pede. Jas berhasil sih bikin pede ga turun-turun amat, meski tetep nervous.


Terapkan Tugas Akhir Online
Pak Mujiono, Kepala IT UMB sedang memaparkan bagaimana TA Online bisa dijalankan

Universitas Mercu Buana (UMB) adalah salah satu kampus yang sangat kooperatif dalam hal kerjasama implementasi Google Apps ini. Kemudian bagian IT dan akademiknya juga bisa bekerja sama dengan baik yaitu dengan menerapkan bimbingan Tugas Akhir(TA) secara online mamnfaatkan Google Docs. Tidak usah terlalu sering bolak-balik ketemu sama dosen untuk hanya dicurat-coret. Cukup dengan Google Docs dan sistem komentar, maka hal tersebut menjadi mudah. Kampus Mercu mungkin menjadi salah satu yang menerapkan ini dengan serius di kampusnya.

Selain meresmikan penggunakan Google Apps dan TA Online, pada kegiatan hari ini juga diresmikan SIA Mobile, yaitu sebuah aplikasi sistem informasi akademik yang menggunakan apps native Android. Keren ga tuh?

Buku Pendiri Universitas Mercu Buana

Saat acara peresmian, saya dan rektor Universitas Mercu Buana bertukar cinderamata. Yang saya dapatkan adalah tempat minum, dasi yang dibranding dengan logo Universitas Mercu Buana. Serta buku mengeni pendiri Universitas Mercu Buana, yaitu Pak Probosutedjo - adiknya Pak Suharto - sebagai pendiri awal Universitas Mercu Buana. Saya tidak begitu tertarik membaca cerita dari dua tokoh pada buku tersebut, tapi lebih tertarik pada penulisnya yaitu Alberthiene Endah - salah satu penulis yang saya kagumi karena kepiawaiannya mengolah cerita tokoh ternama menjadi buku biografi yang penuh makna.

Sampai jumpa di kegiatan launching lainnya. Yang terdekat adalah Universitas Tarumanagara dan Esa Unggul

Berita di DailySocial
Read More

Chang Bersaudara: Kisah Klasik Kekayaan Sastra Dinasti Ming


Kata teater tidak begitu asing di telinga saya karena sejak kecil saya pernah terlibat pada seni panggung seperti itu. Meski hanya teater abal-abal yang cukup menampilkan suguhan sederhana hanya dengan latihan satu bulan. 

Saat SMK saya juga pernah menjadi sutradara untuk teater Sunda (longser) yang bercerita mengenai kisah mainstream Kabayan dan Iteng dengan paduan adegan musikal pop sunda populer yang mengantarkan saya menjadi sutradara terbaik satu sekolah. #eaahh

Mbak Pepita Gunawan sebagai Kakak Rui, yang jahat dibalik kecantikannya. foto: Dok. Teater Legiun

Dari berbagai teater yang saya pernah terlibat, teater Chang Bersaudara adalah teater beneran (profesional), yang pertama kali saya tonton. Alasan utama menonton teater ini adalah karena rekan kami menjadi salah satu pemeran utamanya, yaitu Mbak Pepita Gunawan

Teater ini diselenggarakan pada 6 & 7 Januari 2015 di Gedung Kesenian Jakarta. Saya menonton pada hari pertama, yaitu hari jumat. Setiap hari jumat saya ada kegiatan di ITB untuk membantu pelaksanaan mata kuliah Bisnis Berbasis Teknologi. Karena tidak ingin ketinggalan terlalu lama untuk menonton   teater ini, maka kami menyelesaikan mata kuliah lebih cepat.

Mereka berasal dari berbagai latar belakang. foto: Dok. Teater Legiun

Chang bersaudara adalah produksi ke-7 dari Teater Legiun, teater yang berdiri sejak tahun 2005 di Jakarta. Teater ini beranggotakan berbagai individu dari berbagai latar belakang yang berbeda, ada yang masih sebagai pelajar/mahasiswa, ada yang karwayan kantor, orang tua, guru, hingga pengusaha. Mereka adalah sekumpulan seniman yang memiliki visi untuk membawa dampak positif dalam masyarakat melalui seni panggung.

Chang bersaudara berkisah tentang keluarga tukang kayu miskin, yaitu Chang di kota sungai Suzhou yang terkenal dengan keindahannya. Chang Jisong, pengrajin kayu yang cekatan, memiliki dua anak lelaki, yaitu Chang Sanbao dan Chang Nushi. Mereka dalah pengrajin kayu yang cekatan dan mahir, tapi kemiskinan tetap menjadi permasalahn mereka. Sampai akhirnya mereka bertemu dengan Tuan Wang, juragan batu giok yang kaya raya. Tuan Wang menyukai karya mereka dan membawa ketiganya untuk bekerja di rumhanya.

Dok. Teater Legiun

Tuang Wang terkesan dengan kedua anak lelaki Chang, terlebih karena ia hanya memiliki dua anak perempuan. Tuan Wang bermaksud menikahkan anak perempuan bungsunya, adik Yu dengan Chang Sanbao. Konflik dimulai dari sini ketika Kakak Rui dan suaminya yang tidak setuju dengan keputusan Tuan Wang.

Sekilas ceritanya seperti opera sabun yang kerap kali menampilkan kejahatan untuk memperebutkan kekuasaan dan harta. Tapi ini 10x lebih layak disimak berjam-jam daripada opera sabun di TV. Ditambah dengan apiknya pencahayaan, properti, kostum, koreografi dan tata musik yang menawan.

Saya kagum melihat secara langsung teater yang dikemas sangat profesional dan terheran-heran melihat properti digerek ke atas secara otomatis ketika berganti latar belakang adegan. Di awal saya kira ceritanya akan berjalan sangat serius, tapi dugaan saya salah. Penonton berkali-kali dibuat tertawa lepas oleh letupan komedi ditengah adegan menengangkan sekalipun. Awesome!

"Sang korban harus menjadi sang pejuang"


Foto bareng anak-anak Kibar yang semua diboyong untuk nonton! Sampai jumpa di teater Legiun selanjutnya.

Read More

Kingsman: The Secret Service



Saya bukan penggila film, yang selalu mengikuti perkembangan film setiap saat. Lihat saja betapa kosongnya posting blog ini tentang film. Di kantor, hampir semua orang gila film. Kadang kalo lagi ngobrol, saya hanya cukup menjadi pendengar setia.

Kalo orang-orang yang sering saya temui berkempul semua, Dennis, Putri, Yansen, Eunike dan Raisa. Saya speechless dan hanya bisa mengangguk kalo mereka ngobrol film. Mungkin selera film saya hanya 0,1% dari mereka.

Pernah suatu kali diajak nonton film yang menurut saya agak berat dan harus mikir ditengah-tengah film, yang pada akhirnya saya tidak merasa terhibur secara maksimal. Beda banget ketika nonton film ini, entertaining and mind-blowing!

Film dengan genre spy-action-comedy ini menceritakan tentang sebuah organisasi agen rahasia yang menyelamatkan dunia. Salah satu pemeran utama di film ini, Eggsy adalah anak dari salah satu anggota agen ini yang tewas di dalam sebuah misi di Timur Tengah. Harry, agen lain yang merasa berhutang budi kepada ayahnya Eggsy karena menyelalamtkan nyawanya, memberikan sebuah kalung kepada Eggsy saat ia masih kecil. Kalung itu punya sebuah nomor yang bisa ditelfon dengan kode tertentu yang bisa Eggsy gunakan jika membutuhkan bantuan apapun.

Eggsy diselamatkan Harry. foto: fbiradio.com
Singkat cerita Eggsy tertangkap oleh polisi dan menelepon nomor dibalik kalung itu. Eggsy bebas dan di sinilah Eggsy kembali bertemu dengan Harry setelah 17 tahun sejak pertama kali bertemu. Kemudian Harry melihat ada potensi yang besar dari Eggsy untuk bisa bergabung dengan tim agend rahasia-nya - Kingsman.

Eggsy haru mengikuti serangkaian training yang ultra-competitive untuk bisa akhirnya bergabung dengan agen tersebut. Sementara dalam waktu yang sama, Richmond Valentine - seseorang yang berlaga philanthropist, meluncurkan sebuah kebaikan palsu dengan membagikan SIM card dengan gratis telfon, SMS dan internet data yang bisa mengkacaukan otak manusia.

Orang-orang bisa dibuat kacau otaknya. foto: deadline.com

Well, kamu harus nonton gimana Kingsman beraksi lewat film ini. Tapi ada beberapa hal yang menurut saya highlight dari film ini.

Teknologi, Alat Konspirasi yang Scalable
Yap, pernah ngebayangin ga sih kalo misalnya smartphone, free email, operating system dan sosial media yang kita pakai sekarang adalah sebuah alat yang bisa digunakan untuk menjalankan sebuah konspirasi? Saya jadi sempet takut ngelihat cerita dari film ini, bagaimana orang-orang bisa dikontrol lewat sebuah handphone.


Film spy-action lebih menghibur dengan lawakan

Saya kira film spy-action yang agen-agen seperti ini akan sangat serius dan harus berfikir keras ketika menonton. Tapi tidak dengan film ini. Justru yang makin menarik adalah karena film ini disuguhkan dengan alur yang unpredictable dan sangat menghibur. Saya sama sekali tidak kehilangan fokus.

Bahkan yang paling lucu dari film ini adalah di adegan yang paling serius ketika orang-orang penting yang diimplant SIM Card satu persatu mati dengan didramatisir seperti pesta tujuh belasan.


Dunia hanya dikuasi beberapa orang
Kita sering lah denger pernyataan bahwa dunia hanya dikuasi beberapa orang, ada yang bilang oleh Yahudi. Entah bener atau engga (tapi kayanya bener sih), film ini menggambarkan itu. Dimana Richmond Valentine mengontol semua petinggi dunia demi kesuksesan misi 'mulia' nya memusnahkan manusia-manusia yang menurutnya tidak berkontribusi positif untuk dunia.

Outstanding!

Well, saya bukan kritikus film, hanya penikmat film biasa yang tidak kritis terhadap plot ataupun karakter film. Yang jelas saya sangat terhibur di malam minggu ini. See ya!









“Manners maketh man. Do you know what that means? Then let me teach you a lesson.”

Thumbnail photo: latino-review.com
Read More

Sunday, February 8, 2015

Yes! The Power is in You..



Sejak pindah ke Jakarta, topik mengenai entrepreneurship dan teknologi (digabung menjadi digital stratup) adalah menjadi topik yang setiap hari saya dengar dan baca. Karena banyak banget tuntutan pekerjaan yang membuat saya harus mempelajari hal tersebut.

Kiprash dunia digital startup tidak hanya menjadi dunianya para pria, tapi kini juga wanita. Salah satu yang paling giat yang saya kenal adalah mbak Aulia Halimatussadiah (Ollie), salah satu iniator dari StartupLokal.

Jauh sebelum ini saya mengenalnya lewat nulisbuku.com. Saya juga sering denger namanya karena beberapa bidang yang juga saya minati, yaitu blog/kepenulisan, edukasi dan teknologi. Nah karena mbak Ollie baru saja rilis buku barunya, saya jadi penasaran untuk baca salah satu bukunya. Beberapa hal yang menarik dari buku ini.

Designnya kece
Bulan ini saya secara gak sengaja beli 3 buku ringan dengan design yang bagus. Buat saya sih ini salah satu faktor penting selain konten dari bukunya yang musti menarik. Seperti juga buku Beasiswa 5 Benua dan Khilafah.

Anak muda banget
Bahasa dalam buku sangat anak muda dan mudah dipahami. Ya cocok lah untuk segmentasi anak mudah/remaja yang memang menjadi fokusnya publisher gagas media. Dari segi konten sebetulnya tidak ada yang baru, tapi yang menjadi tantangan adalah bagaimana merealisasikan point-point tersebut. 

Work sheet
Pada setipa bagiannya ada semacam worksheet yang bisa dikerjakan. Metode seperti ini bagus supaya apa yang sudah dipelajari menjadi lebih diingat. Terakhir beli buku, worksheet yang seperti ini ada di buku Tuhan ini proposal hidupku. Saya sih ga ngerjain, tapi bikinna di Google Slide. hehee

5 Point Utama
Nah dibuku ini setidaknya dibahas 5 point utama, yang pertama yaitu Principle, membangun kebiasaan yang positif, mengambil tantangan dan mencari mentor. Kedua adalah On Track, menyusun schedule dan deadline, memfokuskan energi pada potensi maksimal. Selanjutnya adalah Work Smart, membiasakan rutinitas pagi dan bijaksana soal waktu. Keempat adalah Enthusiasm, bergabung dengan forum dan berbagi pengetahuan. Terakhir adalah Reliance, mencintai diri sendiri, menjadi individu yang positif dan memiliki serela humor.

Secara keseluruhan bukunya bagus dan positif. Meski memang tidak tterlalu banyak point baru tapi kita bisa mengambil inspirasi dari penulisnya. Saya rekomendasikan ini untuk dibaca oleh remaja Indonesia, supaya bisa menyadari potensi dirinya dan menghindari dari kegiatan yang hanya buang waktu, atau bahkan hanya menggalau. Buku ini cocok deh dihadiahkan untuk adik di rumah.
Read More

Khilafah *Remake: Episode Peradaban Dunia yang Ketiga


Saya termasuk orang yang ga terlalu suka membaca buku sejarah dengan bahasa yang sangat kaku dan minim visual. Soalnya membosankan! Ketika pertama kali tahu ada versi terbaru dari buku Khilafah yang bahas sedikit soal peradaban islam, terutama kekhalifahan, langsung tertarik untuk baca. Ya lumayan lah untuk memulai menyukai membaca sejarah dimulai dari yang ringan-ringan dulu saja.

Jadi apa aja yang dibahas di buku itu? Saya coba rangkum ya. Kan pepatah bilang "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya".


Episode dunia
Colloseum

Bab pertama dari buku ini bahas mengenai pusat dunia dan pusat peradaban yang berada di timur tengah sejak peradaban manusia pertama, yaitu peradaban Mesopotamia. Kemudian dibahas setidaknya ada 3 episode peradaban. Episode pertama adalah imperium Persia yang selama ribuan tahun berkuasa dan meninggalkan banyak sekali jejak sejarah. Episode kedua adalah imperium Romawi, yang salah satu peninggalannya sampai sekarang kita kenal dengan Colloseum. Episode ketiga adalah peradaban Islam yang justru tidak banyak dikenal orang secara luas. Berbeda dengan peradaban Persia dan Romawi yang begitu terkenal.


Surat Rasulullah

Saya baru tahu bahwa ketika rasul sudah dakwah secara terang-terangan, atas perintah Allah, rasul mengirimkan surat ajakan bergabung dengan Islam kepada para petinggi Rasul. Termasuk mengirim surat ke Kaisar Heraklius, yang sedang menikmati kemenangan Romawi di peperangan dengan Persia.

Setelah mempelajari surat dari rasul, kaisar sempat memiliki keyakinan mengenai kebenaran ajaran dan ajakan dari rasul dan sempat berkata "Bila benar apa yang dikatakan orang-orang soal Muhammad, maka dia seorang Nabi yang dikatakan dalam kitab kami". Tapi karena tekanan dari pejabat-pejabatnya, keyakinan itu kembali pudar demi mempertahankan kerajaannya yang sedang jaya.


Kegemilangan ilmu dan kemegahan peradaban islam

Lewat buku ini saya juga kembali mengingat mengenai kegemilangan ilmuan islam di masa lampau yang bahkan hingga saat ini tetap dijadikan rujukan oleh dunia Barat. Saya juga sempat bahas ini di postingan tahun lalu setelah membaca buku Muhammad sebagai Pedagang.

Dalam buku banyak sekali data yang dibikin seperti infographis yang bisa menambah pengetahuan dan membuat kagum waktu itu peradaban islam bisa sejauh itu.


Namun itu dulu, islam masa kini..
Keren amat pake tablet dan laptop

Sering diidentikan dengan teroris oleh berbagai media mainstream. Padahal jika ditelaah dengan data, George W. Bush pun bisa dikatan teroris ketika membunuh 500.000 manusia di Irak dengan tuduhan bahwa Irak memilik Mass Destruction Weapon, padahal tuduhan tidak terbukti hingga saat ini.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar justru sama sekali tidak menggambarkan bahwa paham islam pernah menjadi peradaban yang baik. Korupsi, kemiskinan, kriminal dan moral anak bangsa yang musti banyak diperbaiki. Kenapa?


3 Pilar penyokong kejayaan Islam

Yang pertama adalah dimulai dari individunya yang bertaqwa dan menjalankan nilai islam dengan baik. Setelah individunya yang baik, masyarakatnya juga harus yang bersatu dan berdakwah untuk kebaikan. Kemudian yang ketiga, yang menurut saya inti dari buku ini adalah Negara yang menerapkan syariah.

Saya sih masih musti banyak belajar mengenai penerapan syariah di negara, faktor mana saja yang memang akan membuat sistem ini akan menjadikan sebuah negara menjadi lebih baik.


Sebab runtuhnya Khilafah
Khilafah adalah sebuah kepemimpinan islam setelah wafatnya Rasul. Selama ratusan tahun berjaya. Kemudian apa yang menjadi penyebab runtuhnya khilafah ini? Ada jenis faktor yaitu eksternal dan internal. Faktor eksternal diantaranya adalah adanya pengaruh filsafat hindu dan yunani, kebangkitan Yahudi & Nasrani ditandai dengan mendirikan universitas, kemudian menjadi penguasa media, opini dan ekonomi. Keadaan itu ditambah dengan adanya revolusi Arab yang memisahkan diri dari khilafah juga adanya serangan fisik dari berbagai pihak.

Adapun faktor internal adalah karena bahasa arab yang mulai ditinggalkan, sehingga pemahaman terhadap ilmu dari peradaban menjadi berkurang. Kemudian munculnya pemahaman-pemahaman baru, salah satunya sekularisem, yang memisahkan aktivitas kenegaraan dengan agama. Yang terakhir dan yang paling berbahaya adalah sombong atau lupa diri. Karena berbagai kemenangan yang diraih, umat islam menjadi lupa diri dan berhenti memperbaiki diri.


Pentingnya berjamaah
Di buku ini juga ditekankan mengenai pentingnya berjamaah dalam hal kebaikan. Selain itu juga akan ada yang saling mengingatkan kita jika kita menuju jalan yang salah. Seperti dalam hadist
"Sesungguhnya serigala akan memakan kambing yang sendirian" (HR. Ahmad, Abu Daud dan An-Nasa'i)

Ingin ada kebangkitan? Apa yang harus dilakukan

Saya percaya bahwa akan ada kebangkitan lagi dan mengembalikan kejayaan peradaban islam masa lampau. Hal yang bisa kita lakukukan adalah terus memperbaiki diri, melakukan kajian islam, melakukan dakwah (bahkan dimulai dari yang paling sederhana menurut saya), kemudian yang ga kalah penting adalah mempelajari penerapan syariah islam.

Buku sederhana dengan design yang fancy membuat saya menjadi lebih semangat untuk mempelajari sejarah islam dan kekhalifahan. Bagaimana dengan kamu?
Read More

Saturday, February 7, 2015

Mengejar Beasiswa 5 Benua



Salah satu buku yang membuat saya kembali bersemangat ketika pernah menghadapi kegagalan adalah trilogi Negeri 5 Menara. Saya pernah baca buku ini kalo tidak saat masa-masa terakhir saya di tingkat SMK. Inti yang saya dapatkan adalah bahwa ketrbatasan itu jangan dijadikan hal yang ngeblok mental kita untuk mencapai hal yang besar. Karena kuncinya ada pada Man jadda wajada!

Saya begitu terkesan dengan cerita buku itu dan kagum juga sama penulisnya yang memang sebagian besar cerita dari buku ini diambil dari pengalaman Ahmad Fuadi. Setelahnya, saya beberapa kali mengiikuti bukunya yang lain seperti Menjadi Guru Inspiratif dan buku yang paling baru saya baca, yaitu Beasiswa 5 Benua. Apa saja yang menarik dari buku tersebut?

Design buku yang elegan
Berbeda dengan buku-buku A. Fuadi sebelumnya dengan design yang biasa. Kali ini bukunya dibuat sangat color full sehingga ga bosen untuk dibaca.

Format FAQ
Pembagian bab buku ini juga dibuat berurut seperti halnya saat akan mendaftar beasiswa. Seperti dimulai dari research, pendaftaran, wawancara hingga setelah diterima beasiswa. Selain pembagian seperti itu, tiap bagiannya dipisahkan dalam bentuk pertanyaan, mirip seperti FAQ di website-website.

Informasi beasiswa lintas negara dan tips
Pada buku ini juga dibahas beasiswa dari tiap negara dan harus kemana ketika kita ingin cari tahu lebih banyak soal beasiswa tersebut. Yang terpenting dari informasi tersebut adalah tips dan trik dari A. Fuadi yang memang sudah terbukti sebagai pengejar beasiswa dan pernah meraih 10 beasiswa.

***

Bahasan soal beasiswa dalah hal yang menarik buat saya. Meski saya sekarang sudah bekerja dan kuliah sambil kerja, tapi saya tetep yakin bahwa suatu saat saya bisa dapet beasiswa seperti itu.

Di cricle saya lumayan banyak banget yang juga para pemburu beasiswa, misalnya Ahmad Arib yang bahkan sudah pernah bikin buku soal beasiswa. 
Dikasih bukunya sama Arib waktu summit Google Student Ambassador

Dan juga temen-temen di Google Student Ambassador yang ga kalah aktifnya dalam mengejar berbagai kesempatan seperti beasiswa. Salah satu tokoh yang saya ikuti blognya adalah Made Andi Arsana (sekarang ketua international office di UGM), yang sering share soal beasiswa yang pernah didapatkannya.

Kamu juga mau mengejar beasiswa 5 benua? Good luck!
Read More

9 Hal Pertanda Revolusi Konsumen Kelas Menengah Muslim



Jangan heran kalo tiba-tiba saya nulis soal marketing atau ekonomi di blog ini. Emang jarang banget sih nulis soal itu, tapi bukan berarti tidak tertarik dengan topik tersebut. Bahkan sebetulnya saya tertarik dengan ekonomi syariah sejak beberapa kali mendengar pemaparan dari Pak Syafii Antonio.

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, pasar muslim adalah yang sangat potensial. Kini jumlahnya mencapai 87% dari seluruh penduduk Indonesia. Center for Middle Class Consumer Studies (CMCS) bikin serangkaian research untuk mengamati pasar muslim di Indonesia. Berdasarkan hasil researchnya, selama 5 tahun terakhir pasar mengalami revolusi. Apa aja?

Bank syariah bertumbuh
foto: infobanknews.com

Sejak dipelopori oleh Bank Muamalat pada tahun 1991, bank syariah di Indonesia terus mengalami perteumbuhan. Kini sudah ada 11 bank umum syariah (BUS), 23 bank syariah dalam bentuk unit usaha syariah (UUS), dan 160 bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS).

Pertumbuhannya mencapai 40% tiap tahunnya, meski penetrasinya hanya baru mencapai 5% (total aset) dari total pasar pebankan.

Meski pertumbuhannya lumayan bagus, tapi menurut saya dari segi peningkatan kualitasnya masih perlu terus ditingkatkan. Sesimpel fasilitas internet banking yang masih jauh dari bank konvensional seperti BCA.


Hijab menjadi mainstream

Penutup kepala untuk wanita muslim adalah kampungan, sangat santri dan tidak modern. Tapi itu tidak terjadi lagi di 5 tahun belakang ini. Hijab menjadi sesuatu yang mainstream dan tidak dianggap aneh lagi. Kalo dulu di ajang nyanyi di televisi tidak pernah ada yang pake Hijab, sekarang sudah banyak dan bahkan menjadi juara. Ini menandakan bahwa wanita berhijab semakin diterima, artinya pasar busana muslimah menjadi pasar yang hot. Lihat saja banyak brand dengan segmentasi ini yang sukses bermunculan seperti Zoya misalnya.


Muslimah makin kinclong dengan kosmetik
foto: wardahbeauty.com

Wardah adalah salah satu brand yang paling mendapatkan keuntungan akan perubahan trend ini. Sebuah penantian belasan tahun yang panjang! Wardah adalah salah satu brand yang juga turut mengedukasi pasar mengenai kosmetik halal ini.


Umrah menjadi lumrah
foto: ikhram.com

Untuk beberapa kaum menengah muslim, berumrah mungkin menjadi sebuah rutinitas yang lumrah. Peningkatan aktivitas ini juga ditandai dengan semakin banyak travel agent untuk umroh dan bahkan sekarang sudah ada marketplacenya.


Hotel juga ada yang syariah
foto: kompas.com

Semakin kaya, semakin ingin taat, termasuk dalam memilih hotel. Hotel syariah menjadi pilihan karena bisa lebih mendapatkan nuansa religius. Hotel syariah ini diminati ibu-ibu yang kita tahu menguasai 80% pengeluaran rumah tangga.


Budaya islam kian diminati

Coba kamu hitung secara sederhana dan bandingkan, berapa banyak film, novel, buku, musik atau pendakwah yang dibahas di TV dan media sosial pada 5 tahun yang lalu? Semakin sini semakin banyak film bernuansa islam. Sebut saja yang paling anyar, Assalamualikum Beijing dan 99 Cahya Eropa.


Kewirausahaan muslim
foto: startupbisnis.com

Karena secara general virus entrepreneurship di Indonesia sedang meningkat, maka begitu juga dengan kelas menengah muslim. Driver dari hal ini adalah komunitas-komunitas kewirausahaan, salah satunya komunitas Tangan Di Atas (TDA) yang sudah tersebar ke berbagai kota negeri ini. Komunitas ini juga sering membuat event tahunan yang disebut dengan Pesta Wirausaha.


Kian kaya, kian bersedekah

Berdasarkan survei dari Inventure tahun 2013 menunjukkan bahwa pengeluaran  kelas menengah untuk zakat dan sumbangan mencapai 5,4% dari total pengeluaran bulanan, sebuah angka yang cukup besar. Menariknya 99% lebih mereka membayar zakat via electronic channel seperti ATM, debit, dll. Bagusnya emang begitu, makin kaya musti makin bersedekah.


Label halal menjadi rebutan
Jika dulu label halal tidak terlalu diperhatikan oleh konsumen muslim, kini justru berbeda. Label halal semakin menjadi pertimbangan untuk memutuskan membeli apapun. Ga heran banyak pengusaha restoran dan makan siap saji yang berbondong-bondong mendaftarkan produknya supaya bisa dilabeli halal.

Nah dari berbagai pertanda revolusi tersebut, kira-kira kita bisa masuk dan berbisnis dibidang yang mana ya?

Baca juga: 4 Jenis konsumen muslim. Kamu yang mana?
Bahan bacaan: Marketing to middle class muslim

Read More

Sunday, February 1, 2015

Suatu Sore di Taman Balai Kota Bandung

Bandung adalah kota yang mendapat tempat di hati saya (#eahh). Bukan hanya karena calon istri ada di Bandung, lebih dari itu karena Bandung menjadi saksi bisu banyak hal yang saya alami. Bandung adalah kota dimana saya memulai karir, berkuliah dan melakukan berbagai pencapaian berarti. Dua tahun di Bandung ga pernah cukup buat saya untuk mengenalnya lebih dekat.

Sejak awal tahun 2014 pindah untuk berkarir dan kuliah di Jakarta, Bandung menjadi kota kedua yang jarang dikunjungi. Tapi di awal tahun 2015 ini seneng lebih sering ke Bandung, karena Kibar lagi ada project bikin mata kuliah Bisnis Berbasis Teknologi di ITB, yang dosennya atasan saya di kantor. Ngerjain project ini lebih semangat dari project lain, karena why-nya jadi berkali lipat. hehe

Anyway, meski sudah kenal Bandung lama tapi saya jarang banget jalan-jalan. Kemarin akhirnya bisa berkunjung ke Taman Balai Kota. Yeaaah! Ada apa aja di sana?

Sebelum masuk ke taman


Terakhir ke Balai Kota, pagar besi yang menjulang tinggi itu selalu ditutup rapat-rapat. Seolah enggan dijamah oleh rakyat jelata seperti saya. Jika ketika kita mendekat pagar besi itu, prajuritnya pasti akan bertanya dengan wajah tanpa senyum. Tapi itu dulu, sekarang pintunya dibuka lebar-lebar dan mempersilahkan warga untuk beraktifitas di ruang terbuka hijau ini.

Tombol Ajaib
TETOT!
Jalan wastu kencana dimana balai kota berada adalah jalan yang mulus dan lurus. Makanya kendaraan yang lewat sini ga pernah ada yang pelan. Dan termasuk jalan yang ramai juga. Agak norak dan baru nyadar setelah beberapa menit nunggu ternyata kalo mau nyebarng bisa tekan tombol dulu. Lampu hijau akan berubah menjadi merah dengan satu kali pencet! Baru nemu euy saya mah.

Badak Putih

Di beberapa bagian taman ini, ada patung-patung binatang. Salah satunya badak bercula satu ini. Saya awalnya heran kenapa yang dipilih badak, terus saya searching dan menemukan tulisan ini. Konon dulu badak ini banyak dijumpai disekitaran Bandung, tapi kalo sekarang jumlahnya tinggal 50an.

Minum air keran!

Ada yang beginian di taman! Ini berneran bisa diminum ga ya? Terakhir nyobain minum air dari keran kaya gini waktu di changi airport. Tapi karena tampilannya ga begitu meyakinkan, saya ga jadi minum, fotoin aja dulu. Mustinya kalo lagi banyak orang dateng, ini mesin dijaga sama petugas kaya SPG lalu bilang "silahkan dicoba minumnya kaka!"

Ruang untuk anak muda

Wah senangnya melihat banyak anak-anak muda yang bekegiatan positif di taman. Coba aja dari dulu tuh banyak taman-taman yang kaya begini. Taman nyaman dan terawat. Pas saya dateng, lagi banyak anak muda bandung yang latihan modern dan dan break dance. Sok nya lanjutkan!

Eleuh, ada gembok cintaaa

Macam di Korea saja, di taman balai kota ini juga ada tempat buat yang berkunjung bisa menggembok kunci di sini. Tapi masih belum banyak yang pake. Kalo ke sini lagi, siapin ah biar hebring.



Yap. Sebagus apapun ruang terbuka hijau seperti ini tidak akan bertahan lama jika saya, kamu dan kita tidak bertanggung jawab dan ikut memelihara fasilitas publik seperti ini. Ahhh, senangnya semakin banyak kota yang memaksimalkan ruang terbuka seperti ini.
Read More
Designed By Seo Blogger Templates